Berita

Peserta diskusi di Medan/RMOL

Politik

Pakai Anggaran Rp 82 M, KPU Medan Jangan Bikin Pilkada jadi Pemilu ‘Harap Maklum’

KAMIS, 11 JULI 2024 | 22:59 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih menjadi satu tahapan yang sangat krusial berkaitan dengan pelaksanaan Pilkada Medan 2024. Hal ini karena, sukses atau tidaknya pelaksanaan agenda politik lima tahunan itu sangat erat kaitannya dengan keberhasilan KPU Medan dalam melakukan pendataan pemilih.

Hal ini disampaikan salah seorang praktisi kepemiluan, Taufik pada diskusi ‘Menelisik Kendala dan Solusi Pemutahkhiran Data Pemilih pada Pilkada Serentak tahun 2024’ yang digelar oleh Sekolah Kebangsaan Pemuda Indonesia (SKPI) di Ketapang Rumah Kopi, Jalan Karya Bakti no 45 Medan, Selasa (9/7) malam.

Diskusi yang diikuti para praktisi kepemiluan, pengamat politik maupun kalangan jurnalis ini diisi pembicara seperti Komisioner KPU Medan Saut Haornas Sagala, Anggota Bawaslu Tebingtinggi Choky Nasution dan Akademisi FISIP UISU Raden Deni admiral.


“Bicara coklit ini adalah bicara wajah pemilu. Karena bicara pemilu tidak hanya soal hasil tapi bicara proses. Jika coklit bermasalah maka pemilu akan bermasalah,” katanya.

Berkaitan dengan pelaksanaan coklit ini, Taufik sangat mengkritik kinerja dari KPU Medan yang hanya berkutat pada persoalan petugas coklit yang sulit menyinkronkan waktu pencoklitan dengan jam kerja warga. Menurutnya hal itu terlalu klasik untuk selalu disebut menjadi masalah dalam setiap pemilu.

“Coklit bermasalah benar karena banyak faktor cuaca dan lain sebagainya. Apalagi Pantarlih kerja dari rumah ke rumah, yang merekrut mereka siapa? kan KPU juga melalui PPS,” ujarnya.

Pola rekrutmen terhadap orang amburadul menurut Taufin menjadi titik lemah. Sebab, KPU Medan tidak mampu menjamin jika para petugas coklit merupakan orang-irang yang memiliki visi menyukseskan pemilu.

“Rekrutmen ini tidak benar-benar menghasilkan orang yang memiliki tanggungjawab, yang punya visi mensukseskan pemilu,” sebutnya.

Anggaran Pilkada Medan 2024 saat ini mencapai angka Rp 82 miliar. Uang besar dari rakyat itu menurutnya harus benar-benar terpakai untuk melaksanakan pemilu yang berkualitas oleh KPU Medan sebagai pengguna anggaran.

“Jangan pula pada akhirnya karena kondisi yang tidak bertanggungjawab itu maka nantinya pemilu kita ini menjadi pemilu yang harap maklum. Karena mau nggak mau, dalam kondisi apa pun pemilu ini memang akan berjalan,” begitu sindiran Taufik.



Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya