Berita

Foto ilustrasi/Net

Bisnis

Pesta Asia Berlanjut, Dolar AS Tunduk di Bawah Rp16.200

KAMIS, 11 JULI 2024 | 17:09 WIB | OLEH: ADE MULYANA

Optimisme di pasar global terlihat semakin menjadi hingga sesi perdagangan Asia berakhir. Menjelang penutupan sesi, sentimen positif kembali hadir dari Inggris. Negeri yang baru menghelat pemilihan umum itu disebutkan telah mampu membukukan pertumbuhan PDB di bulan Mei lalu sebesar 0,4 persen.

Capaian tersebut merupakan prestasi perekonomian tersendiri di tengah tekanan perekonomian global yang masih menantang. Kabar Ini semakin menyempurnakan optimisme sebelumnya terkait langkah The Fed yang diyakini segera menurunkan suku bunga dalam setidaknya dua-tiga bulan ke depan. Investor akhirnya semakin kukuh melanjutkan aksi akumulasi di sejumlah Bursa Saham Utama Asia hingga menjelang ditutupnya sesi perdagangan.

Gerak naik Indeks secara tajam akhirnya sulit dihindarkan. Pantauan menunjukkan, Indeks Nikkei (Jepang) yang menutup sesi dengan melambung 0,94 persen di 42.224,02 setelah pada sesi awal perdagangan pagi sempat meroket hingga lebih dari 1,25 persen.


Sementara indeks ASX 200 (Australia) melompat tajam 0,93 persen untuk menutup di 7.889,6, dan Indeks KOSPI (Korea Selatan) yang menanjak 0,81 persen setelah berakhir di 2.891,35. Laporan menyebutkan, gerak naik tajam Indeks KOSPI kali Ini yang diiringi dengan keputuaan bank Sentral Korea Selatan yang mempertahankan suku bunga di kisaran 3,5 persen.

IHSG Tak Mampu Ikuti Rally Global

Pesta di Bursa Saham Utama Asia kali Ini terkesan  kurang mampu diikuti oleh Bursa Saham Indonesia, di mana gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat bergerak malas. IHSG memang berhasil membukukan gerak Konsisten di zona penguatan, namun dalam rentang moderat. IHSG bahkan sempat menginjak zona pelemahan tipis dalam waktu singkat.

IHSG akhirnya menutup sesi perdagangan hari Ini, Kamis 11 Juli 2024 dengan menguat 0,18 persen di 7.300,4. Laporan lebih lanjut menunjukkan, gerak IHSG yang ditopang oleh bervariasinya gerak harga Saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan.

Saham BBRI ditutup turun tipis  0,2 persen di Rp4.840,  BMRI ditutup naik  0,39 persen di Rp.6.400, BBNI berakhir menguat signifikan 1,03 persen di Rp.4.870, dan TLKM menguat 0,63 persen di Rp.3.180, serta ASII yang menutup di posisi Rp4.510 setelah melemah 0,66 persen.

Gerak IHSG yang terkesan lemot di Jakarta kali Ini dimungkinkan akibat telah mengalami kenaikan konsisten dan signifikan dalam lebih dari tiga pekan sesi perdagangan terakhir.

Rupiah Terkuat di Asia


Laporan serupa terjadi di pasar uang, di mana seluruh mata uang Asia sanggup membukukan  penguatan di sesi hari ini. Rupiah bahkan tercatat sebagai salah satu mata uang Asia yang mengalami penguatan tertajam. 

Hingga ulasan Ini disunting, nilai tukar Rupiah tercatat berada di kisaran  Rp16.189 per Dolar AS atau melambung 0,28 persen yang sekaligus menjadi mata uang Terkuat Asia. Pantauan juga menunjukkan, Rupiah yang sempat menyentuh titik terkuatnya hari Ini di kisaran Rp16.179 per Dolar AS. 

Sementara dari pasar uang Eropa dilaporkan, nilai tukar Poundsterling Inggris yang menjadi jawara pada sesi kali ini. Nilai tukar pound terpantau telahenginjak titik terkuatnya dalam empat bulan terakhir. Sentimen dari rilis data pertumbuhan PDB sebesar 0,4 persen menjadi penyokong Poundsterling.  Hingga sesi perdagangan sore ini berlangsung nilai tukar pound terhadap Dolar AS yang disimbolkan GBPUSD tercatat berada di kisaran 1,2878.

Catatan tim riset rmol.id menunjukkan, potensi risiko pembalikan di pasar uang yang cukup besar. Hal Ini terutama ditandai dengan indikator MACD pada time frame H4 yang telah memperlihatkan terjadinya divergence. Divergence indikator MACD terlihat telah terjadi pada GBPUSD, EURUSD, serta USDCAD, yang merupakan tiga mata uang utama penting.  Bila pembalikan terjadi pada tiga pair tersebut, maka Rupiah dengan sendirinya Ikuti terseret. 

Kabar baiknya,  divergence  yang terjadi masih belum terlalu meyakinkan, dan oleh karenanya bila terjadi koreksi, akan cenderung temporer dan dalam rentang moderat. Sesi perdagangan akhir pekan besok, Jumat 12 Juli 2024 akan menjadi pertaruhan penting bagi Rupiah dengan merespon sentimen inflasi AS yang akan dirilis Kamis malam nanti.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya