Berita

Ilustrasi/Net

Politik

DPR Restui Gaya Hidup Hedonis Pimpinan KPU?

KAMIS, 11 JULI 2024 | 13:02 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Gaya hidup pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang nampak hedonis pasca skandal pelecehan seksual Hasyim Asyari terungkap, melebar hingga ke dugaan melemahnya fungsi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai, Komisi II DPR sebagai mitra KPU seharusnya menjadi pengawas yang kritis pada penggunaan anggaran.

"Termasuk pengadaan yang terlihat kurang realistis dari KPU," ujar Lucius kepada RMOL, Kamis (11/7).

Dia memandang, skandal seks Hasyim Asyari yang terbukti menyalahgunakan jabatan ketua sekaligus anggota KPU untuk menggunakan fasilitas negara, wajarnya sejak awal sudah terendus oleh Komisi II DPR.

Apalagi menurutnya, mengemuka pula di dalam rapat dengar pendapat (RDP) mengenai pengadaan mobil dinas mewah yang mencapai 3 unit, penyewaan jet pribadi, hingga hiburan malam setiap pimpinan KPU kunjungan ke daerah.

"Sayangnya Komisi II terlalu dibebani banyak isu terkait proses penyelenggaraan pemilunya sendiri sampai lupa untuk mengingatkan KPU akan gaya hidup komisioner yang cenderung kurang elok sebagai penyelenggara pemilu yang berintegritas," tuturnya.

Oleh karena itu, Lucius memperkirakan ada kongkalikong antara pimpinan KPU dengan Komisi II DPR terkait penggunaan anggaran penyelenggara pemilu.

"Atau bisa jadi hidup mewah Komisioner KPU mungkin atas seijin Komisi II yang pada saat yang sama menitipkan kepentingan terkait Pemilu," katanya.

"Yang jelas komisioner KPU merusak martabat lembaga dengan mempertontonkan gaya hidup mewah di tengah carut marut penyelenggaraan pemilu yang ugal-ugalan," demikian Lucius menambahkan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya