Berita

Anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus/Net

Politik

Skandal Hasyim Harus Bikin KPU Berbenah

RABU, 10 JULI 2024 | 18:55 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Anggota Komisi II DPR, Guspardi Gaus, menyarankan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk berbenah. Skandal pelecehan seksual yang melibatkan Hasyim Asyari harus jadi pembelajaran penting bagi KPU.

Guspardi mengatakan, pemecatan Hasyim dari Ketua dan Anggota KPU karena skandal pelecehan seksual jangan sampai terulang ke pimpinan-pimpinan KPU yang lain.

Apalagi, KPU masih punya tugas menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024 yang tinggal beberapa bulan lagi, tepatnya pada 27 November mendatang.

"Saran saya, soliditas dibangun dengan baik, dan jadikan ini (skandal Hasyim) pembelajaran bagi anggota komisioner lain agar berhati-hati bertutur kata, bersikap," ujar Guspardi saat dihubungi RMOL pada Rabu (10/7).

Dia memandang, citra baik KPU telah menurun sebagai dampak dari tindakan Hasyim Asyari yang terbukti melecehkan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Den Haag berinisial CAT.

Karena itu, pimpinan KPU yang masih bertugas hingga hari ini perlu mengembalikan citra positif KPU sebagai penyelenggara pemilu, supaya pelaksanaan dan hasil Pilkada 2024 dapat dipercaya masyarakat.

"Dengan dipecatnya Hasyim Asyari, kami mengimbau untuk bagaimana meningkatkan kerja sama yang baik, koordinasi yang bagus, dan bersifat kolektif kolegial," tuturnya.

"Dan ini (kasus Hasyim) dijadikan bagi mereka yang lain agar berhati-hati dalam berbagai hal," tutup politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya