Berita

Pembangkit listrik tenaga air Nam Ou.

Dunia

Media Lokal: Laos Akhirnya Terlilit Utang China

SELASA, 09 JULI 2024 | 20:45 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Laos, negara Asia Tenggara yang terletak di antara Thailand dan Vietnam, kini mencari lebih banyak waktu untuk membayar utangnya. Sebuah laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa utang negara tersebut meningkat hampir dua kali lipat, mencapai 950 juta dolar AS pada tahun 2023, naik dari 507 juta dolar AS pada tahun 2022. Menurut The Laotian Times, mayoritas utang ini berasal dari Tiongkok.

Mengutip laporan Kementerian Luar Negeri di Laos pada bulan Juni tahun ini, laporan berita yang sama menyatakan bahwa negara tersebut telah menunda utang sebesar 670 juta dolar AS pada tahun 2023, tidak termasuk 1,22 miliar dolar AS yang telah ditangguhkan sejak tahun 2020.

Masih menurut The Laotian Times, Laos saat ini mempunyai total utang publik sebesar 13,8 miliar dolar AS, yang setara dengan 108 persen PDB negara tersebut. Khususnya, sekitar 10,5 miliar dolar AS dari utang ini berasal dari Tiongkok.


Situasi utang yang besar ini muncul ketika Tiongkok meningkatkan pinjamannya kepada negara-negara kecil yang tidak memiliki kemampuan membayar kembali. Akibatnya, Tiongkok dapat merampas aset negara-negara tersebut karena motif ekspansionisnya.

Sementara itu, depresiasi mata uang Laos, Kip, dapat memperburuk keadaan negara kecil tersebut. Hal ini membuat perekonomian Laos lebih rentan terhadap strategi perangkap utang.

Menurut laporan Laotian Times, Kip Laos turun sebesar 31 persen terhadap dolar AS pada tahun lalu, membuat pembayaran kembali menjadi sulit karena 59 persen dari total utang dalam mata uang dolar AS.

Menurut laporan Nikkei Asia, pembangkit listrik tenaga air Nam Ou, salah satu fasilitas pembangkit listrik terbesar di bagian utara negara tersebut berdasarkan kapasitas, dibangun oleh Power Construction Corp. of China (Power China) senilai  2,8 miliar dolar  AS dan mulai beroperasi penuh. pada tahun 2021. Pabrik ini terdiri dari tujuh bendungan.

Selain itu, proyek kereta api Tiongkok-Laos senilai 6 miliar dolar AS, yang dibuka pada bulan Desember 2021, akan segera menyediakan rute langsung dari Kunming, Tiongkok, ke Teluk Thailand melalui jalur kereta api yang sudah ada sebelumnya di negara lain.

Proyek ini saat ini merupakan simbol strategi ekspansi regional Beijing yang ambisius.


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya