Berita

Mantan Menkominfo, Johnny G Plate/RMOL

Politik

DPP Foksi: Johnny G Plate Harus Ikut Tanggung Jawab Peretasan PDN

SABTU, 06 JULI 2024 | 23:23 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate dianggap sebagai sosok yang seharusnya ikut bertanggungjawab atas peretasan Pusat Data Nasional (PDN) di akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo saat ini.
 
Sebab, menurut Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forum Komunikasi Santri Indonesia (Foksi), Muhammad Natsir Sahib, Johnny Plate merupakan Menkominfo yang merancang program PDN.

"Kalau kita berkaca pada kasus BTS boleh juga kita mengira dan berasumsi bahwa kinerja dan proses PDN itu terjadi hal yang sama dengan kasus korupsi BTS, sehingga kita harus jeli melihat kasus PDN ini," ujar Natsir kepada RMOL>, Sabtu (6/7).

"Jangan-jangan dari segi rancangan dan pelaksanaannya berbeda sehingga merugikan banyak pihak dan karena tidak sesuai SOP pembuatannya sehingga bisa diretas oleh hacker," sambungnya.

Sosok yang kerap disapa Cak Natsir itu memandang, program PDN telah melewati perancangan anggaran dan teknis implementasi program, namun tidak memiliki recovery system data sehingga dengan mudah diretas.

"Jadi yang jelas, seluruh yang terlibat dalam proyek PDN ini harus bertanggung jawab, sehingga audit ini dapat membenahi permasalahan dan kesalahan yang sudah-sudah agar tidak terulang di kemudian hari," ucapnya.

Menurut Cak Natsir, dengan audit maka akan ditemukan letak kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam PDN, termasuk siapa saja oknum yang harus bertanggung jawab secara hukum. Mengingat PDN di-launching pada 9 November 2022 saat menteri dari Nasdem itu menjadi tersangka.

"Karena beliau bagian dari yang menyusun dan pelaksana teknis di lapangan. Jadi kalau audit ini berjalan dengan transparan langkah yang tepat beliau mundur agar audit berjalan dengan transparan dan akurat tanpa ada yang ditutup-tutupi." demikian Natsir.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya