Ketua partai oposisi Lotfi Mraihi/Net
Beberapa bulan jelang pemilihan umum Tunisia, Ketua partai oposisi sekaligus calon presiden Lotfi Mraihi, ditangkap pada Kamis (4/7).
Salah satu penantang terkuat Presiden Kais Saied itu ditangkap karena dicurigai melakukan pencucian uang dan pembukaan rekening bank di luar negeri tanpa izin dari Bank Sentral Tunisia.
"Ketua partai oposisi Tunisia, Lotfi Mraihi, telah ditangkap polisi karena dicurigai melakukan pencucian uang," ungkap pejabat dan media lokal Tunisia, seperti dimuat
Reuters. Penangkapan Mraihi terjadi ketika partai-partai oposisi menuduh Presiden Saied melakukan tekanan melalui pengadilan agar jalannya untuk memenangkan pemilu Oktober mendatang semakin terbuka lebar.
Selain Mraihi, sebelumnya terdapat Abir Moussi, pemimpin Partai Konstitusi Bebas dan seorang kandidat terkemuka, telah dipenjara sejak tahun lalu atas tuduhan merugikan keamanan publik.
Pihak Moussi menuduh presiden Tunisia sengaja memenjarakan pimpinannya untuk menghilangkan kandidat terkuat dalam pemilu.
Kandidat lainnya termasuk Safi Saeed, Nizar Chaari dan Abd Ellatif Mekki menghadapi tuntutan atas tuduhan kejahatan seperti penipuan dan pencucian uang.
Mondher Znaidi, seorang kandidat potensial terkemuka yang tinggal di Perancis, juga menghadapi tuntutan atas dugaan korupsi keuangan.
Pihak oposisi mengatakan pemilu yang adil dan kredibel tidak dapat diselenggarakan kecuali para politisi yang dipenjara dibebaskan dan media diperbolehkan melakukan tugasnya tanpa tekanan dari pemerintah.
Saied merebut hampir semua kekuasaan pada tahun 2021, membubarkan parlemen dan mulai memerintah melalui dekrit dalam sebuah tindakan yang digambarkan oleh pihak oposisi sebagai kudeta.
Presiden mengatakan langkahnya sah dan diperlukan untuk mengakhiri korupsi yang merajalela selama bertahun-tahun di kalangan elite politik.