Berita

Dosen ilmu pemerintahan Universitas Pamulang (Unpam) Efriza/Net

Politik

Kasus Judol Cuma Tindak Rakyat Bawah, Hukum Era Jokowi Tumpul ke Atas

RABU, 03 JULI 2024 | 13:39 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Penegakkan hukum Era Presiden Joko Widodo dinilai tidak memberikan keadilan, karena dalam penanganan kasus judi online yang ditindak hingga saat ini cuma pelaku dari masyarakat kalangan bawah.

Dosen ilmu pemerintahan Universitas Pamulang (Unpam) Efriza menilai, pengungkapan pelaku judol seharusnya tidak melihat dari kelas sosialnya.

"Ini menunjukkan tidak adanya keadilan dan ketidakseriusan pemerintah. Pemerintah lebih cepat menindak masyarakat kelas bawah, bahkan mengungkapkan identitasnya," ujar Efriza kepada RMOL, Rabu (3/7).


"Ketidakadilannya, kenapa para pejabat dilindungi, bahkan tidak diungkapkan namanya, ini malah menunjukkan hukum tumpul ke atas tajam ke bawah," sambungnya.

Dia memandang, penanganan kasus judol yang dilakukan melalui Satuan Tugas (Satgas) yang dibentuk Presiden Joko Widodo, malah menampakkan institusi negara melindungi para pejabat dan orang kaya.

"Jika ini dibiarkan, yang terjadi adalah krisis kepercayaan masyarakat kepada berbagai institusi negara seperti penegak hukum maupun institusi politik," tuturnya.

Lebih lanjut, pengamat politik dari Citra Institute itu meyakini persepsi masyarakat bakal negatif ke pemerintah apabila penegakkan hukum yang berlaku saat ini tidak diperbaiki.

"Jika dibiarkan yang hadir adalah keresahan masyarakat karena ketidakadilan perilaku dan tindak laku dari institusi negara," demikian Efriza menambahkan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya