Mantan Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi/Ist
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dinilai tidak tegas dalam pengelolaan aset Pemprov DKI yang masih carut marut.
Demikian pandangan mantan Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi dalam keterangannya, Rabu (3/7).
"Heru sangat lemah dalam pengelolaan aset Pemprov DKI. Harusnya Heru tegas dalam menata aset, terutama terkait pencatatan dan pengawasannya," kata Irwandi.
Irwandi mendorong Heru agar turun tangan merebut kembali aset milik DKI. Karena banyak oknum yang menyewakan lahan milik DKI sebagai tempat usaha.
Menurut Irwandi, Heru yang pernah memegang jabatan kepala Kepala Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) semestinya sangat paham soal pengelolaan aset.
"Namun faktanya sekarang banyak aset Pemprov DKI yang diduduki mafia tanah," kata politikus PAN ini.
Irwandi turut menyoroti raibnya 36 bus Transjakarta yang merupakan barang milik daerah (BMD) ketika diletakkan di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur.
"Aneh, aset sebanyak itu bisa hilang tak jelas rimbanya," kata Irwandi yang juga praktisi hukum dari Firma Hukum Kurniasih ini.
Hal lain yang disoal Irwandi adalah kasus penjarahan aset di klaster C Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
"Sayangnya pengelola rusun melakukan pembiaran dan Inspektorat tidak mampu berbuat apa-apa," sesal Irwandi.
Irwandi mendorong Heru agar bertindak tegas menuntaskan semua masalah dari warisan gubenur sebelumnya.
"Heru harus bersih-bersih, kalau perlu melibatkan pihak kepolisian untuk menimbulkan efek jera agar aset Pemprov DKI tidak menjadi bancakan," demikian Irwandi.