Berita

Ilustrasi Foto/Net

Politik

Program Makan Bergizi Gratis Sebaiknya Fokus di Daerah Rawan Stunting

MINGGU, 30 JUNI 2024 | 01:41 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansah menilai alokasi anggaran program makan bergizi gratis presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Namun dia meminta supaya anggaran setiap porsi setiap daerah tidak disamaratakan, pasalnya harga di tiap wilayah memiliki perbedaan harga.

“Satu porsi misalnya kemarin 15.000, perbandingan harga di Jakarta, Yogyakarta, Jayapura tentu beda dong, tidak bisa disamaratakan, harga sembakonya beda untuk pemenuhan gizi ini harus diperhatikan,” ungkap Trubus dalam keterangannya yang diterima redaksi, Sabtu (29/6).

Menurut dia pemenuhan makan bergizi gratis ini juga harus difokuskan ke daerah yang tinggi angka stuntingnya.

“Daerah yang tingkat angka stuntingnya paling tinggi itu yang harus diselamatkan itu dulu menurut saya,” tukasnya.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, angka stunting nasional sebesar 21,6 persen. Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan Papua merupakan wilayah dengan tingkat stunting tertinggi.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan telah disepakati alokasi anggaran tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk program makan bergizi gratis sebesar Rp. 71 triliun.

“Untuk tahun pertama pemerintahan pada 2025 telah disepakati alokasi sekitar Rp 71 triliun dalam RAPBN 2025. Angka Rp 71 triliun ada di dalam range postur defisit 2,29 persen hingga 2,82 persen,” ujar Sri Mulyani.

Kemenkeu bertugas memasukkan alokasi anggaran untuk program makan bergizi gratis dimasukkan dalam APBN 2025, tetapi pelaksanaan persiapan teknis akan dilakukan tim dari pemerintahan presiden terpilih.

“Angka Rp71 triliun bukan merupakan on top di atas itu, tetapi sudah di dalamnya dan akan kita masukkan saat menyusun RUU APBN 2025 yang akan disampaikan Presiden Joko Widodo pada 16 Agustus 2024,” tutur Sri Mulyani.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya