Berita

Anggota Komisi III DPR RI Aboebakar Al Habsyi/Repro

Politik

1.000 Orang di DPR dan DPRD Terlibat Judi Online, Habib Aboe: Ini Tanggung Jawab Negara

RABU, 26 JUNI 2024 | 15:22 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Harus ada langkah serius dari pemerintah dan masyarakat agar judi online tak berkembang menjadi penyakit sosial yang baru. Apalagi, judi online kini sudah merambah ke jajaran eksekutif maupun legislatif.

Seperti dituturkan Kepala Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, setidaknya ada 1.000 orang di lingkungan DPR RI dan DPRD yang terlibat judi online dengan transaksi hingga puluhan miliar.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi III DPR RI, Aboebakar Al Habsyi menegaskan, pemberantasan judi merupakan tanggung jawab negara.


"Paling tidak rapat tadi menggambarkan penyakit sosial yang ada di masyarakat kita begitu merata di semua lini di semua level pranata masyarakat, berarti memang tanggung jawab negara ya, paling tidak dari situ kita membaca ternyata bisa dilihat langsung oleh PPATK," ujar Aboebakar di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (26/6).

"Semoga bisa menjadi perhatian masyarakat," imbuhnya.

Ditanya soal perputaran uang Rp25 miliar dari judi online di kalangan legislatif yang diungkap PPATK dianggap mengalir ke kantong-kantong pemilu, Legislator dari Fraksi PKS ini tidak mau berspekulasi. Dia hanya meminta pemerintah untuk mengungkapnya secara komprehensif.

"Kita enggak bisa tahu, enggak bisa menduga-duga juga kita. Kamu mau menduga apa emang? Pasti dugaannya adalah yang terlibat itu saja. Masalahnya tinggal bagaimana menghapus penyakit masyarakat ini dengan baik, tugas negara lah," tegasnya.

Menurutnya, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) perlu meminta data-data anggota dewan yang terlibat judi online ke PPATK, untuk kemudian menindaklanjuti temuan itu.

"MKD bisa meminta, bukan dilaporkan. Iya, enggak harus tunggu laporan. Kan tadi sudah ada laporan dari PPATK. Biar aja satgas yang bekerja, kita enggak boleh ikut campur bos," tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

PIP Berubah Jadi Kartu Undangan Kampanye Anggota DPR

Senin, 15 Desember 2025 | 06:01

Perpol versus Putusan MK Ibarat Cicak versus Buaya

Senin, 15 Desember 2025 | 05:35

Awas Revisi UU Migas Disusupi Pasal Titipan

Senin, 15 Desember 2025 | 05:25

Nelangsa Dipangku Negara

Senin, 15 Desember 2025 | 05:06

Karnaval Sarendo-Rendo Jadi Ajang Pelestarian Budaya Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 04:31

Dusun Bambu Jual Jati Diri Sunda

Senin, 15 Desember 2025 | 04:28

Korupsi di Bandung Bukan Insiden Tapi Tradisi yang Dirawat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:10

Rektor UI Dorong Kampus Ambil Peran Strategis Menuju Indonesia Kuat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:06

Hutan Baru Dianggap Penting setelah Korban Tembus 1.003 Jiwa

Senin, 15 Desember 2025 | 03:31

Jangan Keliru Tafsirkan Perpol 10/2025

Senin, 15 Desember 2025 | 03:15

Selengkapnya