Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Indonesia Punya Banyak UMKM tapi Kurang Maksimal, Bank Dunia: Butuh Reformasi

SELASA, 25 JUNI 2024 | 09:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan-perusahaan kecil mendominasi sektor swasta di Indonesia, namun memberikan kontribusi yang kecil.

Senior Economist World Bank Alexandre Hugo Laure mengungkapkan, kontribusi tersebut hanya berkisar 3 persen pada output.

"Hanya sedikit perusahaan besar yang mendominasi pasar, sementara sebagian besar perusahaan, tetap kecil dan kurang produktif," kata Alexander Hugo, dikutip Selasa (25/6).

Ia memaparkan bahwa Indonesia memiliki 66 juta badan usaha di sektor swasta. Dari jumlah ini, 9 juta di antaranya sudah terdaftar.

Sebagian besar dari mereka adalah UMKM yang beroperasi di sektor grosir dan eceran (sebanyak 54 persen), jasa akomodasi dan makanan (20 persen), serta industri pengolahan (14,5 persen).

Hanya sedikit perusahaan besar yang mendominasi ekonomi Indonesia, sementara perusahaan kecil kesulitan untuk berkembang.

Alexandre Hugo mengatakan, hal ini kontras dengan negara-negara seperti India, Meksiko, Filipina, dan Turki, di mana perusahaan besar lebih dominasi dalam perekonomian.

Perusahaan kecil yang mencakup 56 persen dari total perusahaan di Indonesia, hanya menghasilkan 3 persen dari total output nasional. Mereka juga hanya menyediakan 11 persen lapangan kerja penuh waktu dan kurang terhubung dengan pasar internasional.

Alexandre Laure mengungkapkan bahwa meskipun Indonesia telah melakukan berbagai reformasi untuk memperkuat sektor swasta, kesenjangan dalam regulasi dan produktivitas masih menjadi tantangan yang signifikan.

"Indonesia memerlukan strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan kecil dan meningkatkan kontribusi mereka dalam penciptaan lapangan kerja," katanya.

Sejak 2015, Indonesia telah menempuh perjalanan transformatif dengan menerapkan reformasi ekonomi yang signifikan untuk meningkatkan lingkungan bisnis. Kemudian menerapkan Omnibus Law Cipta Kerja pada 2020.

Saat ini, Indonesia kembali menggalakkan gerakan reformasi dengan meluncurkan sistem Online Single Submission (OSS) yang menyederhanakan proses registrasi dan perizinan usaha, sehingga mengurangi beban operasional bagi perusahaan.

Alexander Hugo berharap, ke depannya Indonesia dapat menciptakan sektor swasta yang lebih dinamis dan tangguh. Langkah-langkah reformasi dan kebijakan yang tepat akan menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

UPDATE

Korupsi Menggila, Bangsa Ini Dibawa ke Mana?

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:31

Resesi AS Cuma Omon-Omon, Dolar Tembus Rp16.400

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:29

Legislator PAN Ungkap Ada Perang Mafia di Tubuh Pertamina

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:16

DPR: Kehadiran Pak Simon di Pertamina Getarkan Indonesia

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:07

BI dan State Bank of Vietnam Sepakat Perkuat Kerja Sama Bilateral

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:56

Masa Jabatan Ketum Partai Digugat di MK, Waketum PAN: Itu Masalah Internal

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:54

Anggaran FOLU Net Sink 2030 Non APBN Bisa Masuk Kategori Suap

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:54

Pandawara Group Sampaikan Kendala ke Presiden, Siap Berkolaborasi Atasi Sampah

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:39

DPR Pertanyakan Pertamina soal ‘Grup Orang-orang Senang’

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:37

Menhan: 3 Pasal UU TNI Bakal Direvisi

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:24

Selengkapnya