Berita

Pengamat politik Citra Institute, Yusak Farchan/RMOL

Politik

PDIP Diduga Dipaksa Koalisi lewat Kasus Harun Masiku

SELASA, 25 JUNI 2024 | 08:55 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pemeriksaan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, terkait kasus Harun Masiku, diduga hanya sebagai bentuk tekanan politik.

Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan, mengamati, belakangan ini perkara hukum kerap dijadikan komoditas politik untuk mengintervensi pihak tertentu agar mengikuti yang dimaui kekuasaan.

"Kasus-kasus seperti Harun Masiku itu kan tidak murni perkara hukum, tapi juga berkelindan dengan kepentingan-kepentingan politik," tegas Yusak, kepada Kantor Berita Politik RMOL, di Jakarta, Selasa (25/6).

Menurutnya, pasca Pilpres 2024 yang dimenangi Prabowo-Gibran, PDIP menunjukkan sikap kritis, seolah bakal oposan pada pemerintahan pasca Joko Widodo.

"Dari bahasa tubuh PDIP, sepertinya memang cenderung oposan," sambungnya.

Dekan FISIP Unpam itu meyakini, kecenderungan PDIP menjadi oposisi dipicu putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang menjadi wakil presiden bukan dari koalisi PDIP.

Hal itu, kata Yusak, mempertegas ketidakpatuhan Jokowi terhadap PDIP yang sudah mengusungnya selama ini, baik Pilpres 2014 maupun 2019.

"Bagaimanapun Gibran itu representasi gen politik Jokowi. Jadi ini yang membuat PDIP tidak nyaman dan masih menimbang untung rugi bergabung dengan pemerintahan ke depan," tuturnya.

Seba itu Yusak menduga pengusutan kasus buron Harun Masiku dengan cara memeriksa Hasto Kristiyanto tak lepas dari kepentingan politis, dan pasti sudah diendus PDIP.

"Dalam kasus Harun Masiku, saya kira PDIP sudah berhitung konsekuensi terburuknya," tutup Yusak.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Kejanggalan LHKPN Wakil DPRD Langkat Dilapor ke KPK

Minggu, 23 Februari 2025 | 21:23

Jumhur Hidayat Apresiasi Prabowo Subianto Naikkan Upah di 2025

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:56

Indeks Korupsi Pakistan Merosot Kelemahan Hampir di Semua Sektor

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:44

Beban Kerja Picu Aksi Anggota KPU Medan Umbar Kalimat Pembunuhan

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:10

Wamenag Minta PUI Inisiasi Silaturahmi Akbar Ormas Islam

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:08

Bawaslu Sumut Dorong Transparansi Layanan Informasi Publik

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:52

Empat Negara Utama Alami Krisis Demografi, Pergeseran ke Belahan Selatan Dunia, India Paling Siap

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:46

Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Kanker? Simak Faktanya

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:34

Indra Gunawan Purba: RUU KUHAP Perlu Dievaluasi

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:31

Kolaborasi Kunci Keberhasilan Genjot Perekonomian Koperasi

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:13

Selengkapnya