Ketua DPRD DKI 2014-2019 dan 2019-2024 Prasetio Edi Marsudi/Ist
“Sikap optimistis itu muncul bagi yang mau memahami konsep pembangunan secara positif. Bagi yang pesimistis, itu karena tidak mau memahami sejarah panjang dan rencana masa depan Kota Jakarta".
PETIKAN kalimat tersebut disampaikan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi beberapa waktu lalu.
Nama Prasetio Edi Marsudi sudah sangat dikenal luas di Jakarta. Karena itu, tidak heran namanya masuk bursa calon gubernur dan atau wakil gubernur DKI Jakarta 2024-2029.
Bahkan, Ketua DPRD DKI 2014-2019 dan 2019-2024 itu masuk dalam daftar nama yang diusung PDIP. Ia mulai di gadang-gadang akan mendampingi Anies Baswedan yang kini memilih berlaga di Pilkada DKI Jakarta.
Nama Om Pras, sapaan bekennya, kini dalam perbincangan publik. Melihat respons publik saat ini, Pras memang layak untuk diperhitungkan. Kiprahnya di panggung politik di Jakarta tidak diragukan.
Kansnya untuk memenangi Pilkada terbuka lebar. Apalagi jika ia mengantongi tiket dari partainya, PDIP. Tentu kesempatan itu akan terbuka lebar.
Pras memang layak untuk memimpin Jakarta. Pengalamannya selama dua periode memimpin DPRD DKI Jakarta telah menempanya dengan baik.
Pras memahami secara baik masalah Jakarta. Pras juga dapat menjadi tokoh sentral untuk menjembatani eksekutif dan legislatif. Sehingga tidak terjadi ketegangan antar dia lembaga itu.
Pras sangat cocok untuk membangun komunikasi politik dengan DPRD DKI Jakarta. Selama ini, komunikasi politik eksekutif ke DPRD DKI Jakarta sering dikeluhkan.
Karena itu, pengalamannya dua periode sebagai Ketua DPRD DKI Jakarta akan sangat bermanfaat untuk keberlanjutan pembangunan.
Jakarta ke depan tidak lagi menjadi ibukota negara. Keistimewaannya sebagai pusat pemerintahan nasional tak lagi melekat dan berganti dengan keistimewaan baru sebagai Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Predikat baru itu juga membuat orientasi pembangunan Jakarta juga bergeser. Salah satunya adalah target menjadi kota bisnis global.
Target itu tentu akan terlihat dalam kebijakan-kebijakan eksekutif. Artinya arah pembangunan Jakarta ke depan akan bergerak menuju standar-standar international.
Dalam konteks itu, butuh kesiapan semua pihak untuk menghadapi perubahan orientasi tersebut. Pras berada dan terlibat langsung dalam transisi Jakarta dari status khusus sebagai ibukota negara menjadi kota bisnis global itu.
Atas dasar itu Pras pantas untuk mengawal keberlanjutan proses perubahan orientasi itu agar sepenuhnya memberi manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat Jakarta, berdiri tegak melindungi kepentingan masyarakat Jakarta.
Sehingga warga Jakarta tidak justru mendapat efek minor dari perubahan orientasi perjalanan Jakarta ke depan.
Saat ini, Jakarta memasuki tahapan pilkada. Masyarakat Jakarta akan memilih calon pemimpin kota bisnis global. Pras merupakan salah satu tokoh yang mulai dibicarakan publik bakal menjadi salah satu kontestan yang akan bertanding dalam Pilkada Jakarta.
Dengan pengalamannya selama sepuluh tahun menjadi ketua DPRD DKI Jakarta, Pras tentu punya kans besar memenangkan Pilkada Jakarta 2024.
*Penulis adalah mantan wartawan Jawa Pos