Berita

Salah satu pabrik tekstil terbesar yang ada di Semarang akhirnya tutup/Net

Bisnis

Industri Tekstil Tanah Air Gulung Tikar, Luhut Malah Beri Karpet Merah Pabrik asal China di RI

SABTU, 22 JUNI 2024 | 09:21 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Di tengah gelombang penutupan pabrik tekstil dalam negeri, tersiar kabar bahwa ada perusahaan asal China yang akan membangun pabrik tekstil di Indonesia.

Kabar itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Menurut Luhut.

Luhut menyebutkan, pabrik tersebut akan dibangun di Kertajati, Jawa Barat, dekat pabrik mobil listrik BYD.


"Kemarin menarik, tekstil Tiongkok mau investasi di Indonesia. Mereka datang lagi ke rumah saya, mereka mau buka industri," ungkap Luhut dalam MINDialogue CNBC Indonesia, yang dikutip Sabtu (22/6).

Luhut mengungkapkan rasa senangnya namun masih merahasiakan nama perusahaan tersebut. Luhut mengaku track record perusahaan tersebut cukup baik di China.

Perusahaan itu akan membutuhkan sekitar 100 pegawai yang semaunya akan diberi tempat tinggal atau asrama.

Sebelumnya Luhut pernah membocorkan perusahaan tekstil asal Ningbo, China. Ibarat Foxconn untuk Apple, perusahaan ini adalah “Foxconn” untuk Nike, Adidas, Puma hingga Uniqlo. Selain mendapatkan asrama gratis di China, pekerja perusahaan tekstil ini mendapatkan jatah makan gratis 3 kali sehari.

Pembebasan lahan pabrik tersebut akan dipercepat, kemungkinan akan dimulai sesegera mungkin.

Namun, ada syarat untuk pemberian karpet merah tersebut, yaitu harus disertai dengan investasi berorientasi ekspor untuk mencapai pertumbuhan ekonomi nasional 6,5-7 persen.

"Buat kita sekarang yang penting pejabat-pejabat pemimpin ini responsif terhadap investor itu dan semua kita juga minta investasinya berorientasi ekspor," tutur Luhut.

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional semakin babak belur diadang berbagai tantangan domestik maupun ekspor. Tak sedikit pabrik tekstil yang akhirnya gulung tikar lantaran tidak lagi mampu menanggung beban berat.

Sejak awal tahun 2024, 6 pabrik tekstil di Tanah Air telah gulung tikar, menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi lebih dari 11.000 karyawan.

Pemerintah dinilai hanya fokus pada nilai ekspor dan investasi pabrik yang berorientasi ekspor.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya