Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Pyonyang, Rabu 19 Juni 2024/Net
Ancaman Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mempersenjatai musuh-musuh Barat kemungkinan terwujud melalui Korea Utara.
Dalam wawancara dengan reporter Vietnam pada Kamis (21/6), Putin memaparkan tentang potensi Korea Utara sebagai salah satu penerima senjata Rusia.
Terlebih selama kunjungan di Korea Utara, Putin dan pemimpin tertinggi Kim Jong Un telah menandatangani pakta pertahanan baru yang cukup mengejutkan Barat.
“Saya katakan, termasuk di Pyongyang, bahwa kami kemudian berhak memasok senjata ke wilayah lain di dunia. Dengan mempertimbangkan perjanjian kami dengan (Korea Utara), saya juga tidak mengecualikan hal ini,” ujarnya, seperti dimuat
Reuters.Perjanjian yang ditandatangani oleh Putin dan Kim pada hari Rabu (19/6) mewajibkan masing-masing pihak untuk segera memberikan bantuan militer kepada pihak lain jika terjadi agresi bersenjata terhadap salah satu pihak.
Putin mengatakan Moskow berharap kerjasamanya dengan Pyongyang akan menjadi penghalang bagi Barat, namun tidak perlu menggunakan tentara Korea Utara untuk perang di Ukraina.
“Mengenai kemungkinan menggunakan kemampuan satu sama lain dalam konflik di Ukraina, kami tidak meminta siapapun untuk mengirimkan tentara, dan tidak ada tawaran, oleh karena itu tidak perlu,” katanya.
Awal bulan ini Putin mengancam bahwa Rusia mungkin akan memasok senjata kepada musuh-musuh Barat.
Ini dilakukan karena Barat menyediakan senjata presisi tinggi ke Ukraina dan memberikan izin untuk menembakkan senjata tersebut ke sasaran-sasaran di wilayah Rusia.
Saat itu, Putin tidak secara spesifik menyebut negara mana yang akan dipersenjatai melawan Barat.
Sementara itu, Amerika Serikat dan Ukraina menuduh Korea Utara mengirim Rusia sejumlah besar peluru artileri dan rudal balistik untuk mendukung perangnya di Ukraina.
Tuduhan ini jelas dibantah dengan tegas oleh Moskow maupun Pyongyang.