Berita

Pasukan penjaga pantai China menodongkan kapal ke personel angkatan laut Filipina di Laut China Selatan/Net

Dunia

Bawa Kapak dan Pisau, Pasukan China Serang Kapal Angkatan Laut Filipina

KAMIS, 20 JUNI 2024 | 14:12 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pasukan penjaga pantai China melakukan pengepungan dan penyerangan terhadap dua perahu karet milik angkatan laut Filipina di Laut Cina Selatan.

Berdasarkan video yang beredar hari Kamis (20/6), delapan perahu motor milik personel penjaga pantai China berulang kali sengaja menabrak kapal Filipina.

Tampak mereka mulai naik ke dalam kapal dan merusaknya dengan senjata yang dibawa seperti kapak, pisau dan palu.

"Setelah pertengkaran dan tabrakan berulang kali, personel penjaga pantai China melompat ke kapal angkatan laut Filipina dan menyita delapan senapan M4, yang dikemas dalam peti, peralatan navigasi, dan perbekalan lainnya," kata dua pejabat keamanan Filipina, seperti dimuat The Associated Press.

Mereka juga disebut terlibat bentrok dengan beberapa personel angkatan laut Filipina, melukai beberapa di antara mereka, termasuk satu orang yang kehilangan ibu jari kanannya.

Menurut pejabat Filipina, serangan penjaga pantai China dilakukan untuk mencegah pasukan Manila mengirim makanan dan perbekalan, termasuk senjata api, kepada pasukan mereka yang ditempatkan di Second Thomas Shoal yang disengketakan.

Panglima angkatan bersenjata Filipina, Jenderal Romeo Brawner Jr mengibaratkan pasukan China sebagai serangan bajak laut yang merampas barang bawaan kapal.

“Mereka menaiki kapal kami secara ilegal dan menyita peralatan kami. Mereka sekarang seperti bajak laut dengan tindakan seperti ini,” tegasnya.

Brawner Jr mendesak agar China mengembalikan senapan dan peralatan yang disita dan membayar atas kerusakan pada perahu Filipina.

Panglima itu memuji perlawanan yang ditunjukkan oleh pasukan angkatan laut Filipina meskipun kalah jumlah.

"Mereka melawan pukulan personel China, yang dipersenjatai dengan pisau dan parang, dengan tangan kosong," ujarnya.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Tiga Hakim PN Surabaya Tersangka Dugaan Suap Diperiksa di Kejagung

Selasa, 05 November 2024 | 14:04

Beberapa Jam Sebelum Pilpres AS, Korut Luncurkan Rudal Balistik ke Laut Timur

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Pembiayaan Hijau Jadi Kunci Percepatan SDGs

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Dipimpin Titiek Soeharto, Komisi IV DPR Rapat Bareng Kementan

Selasa, 05 November 2024 | 13:57

Cegah Pelanggaran Etik, DKPP Rakor Bareng 622 Penyelenggara Pemilu

Selasa, 05 November 2024 | 13:53

Susun Prolegnas 2025-2029, Baleg DPR Bahas Revisi UU Hak Cipta

Selasa, 05 November 2024 | 13:51

BPOM Sita Puluhan Ribu Kemasan Latio Imbas Kasus Keracunan

Selasa, 05 November 2024 | 13:45

Laporan Dugaan Gratifikasi Private Jet Kaesang Masih Berproses di KPK

Selasa, 05 November 2024 | 13:36

DKPP Terima 584 Pengaduan Pilkada, Terbanyak di Sumut

Selasa, 05 November 2024 | 13:35

Masih Sakit, Megawati Belum Bisa Bertemu Prabowo

Selasa, 05 November 2024 | 13:20

Selengkapnya