Berita

Zeng Wei Jian/Ist

Publika

Lokalisasi Judi

KAMIS, 20 JUNI 2024 | 03:38 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

KORBAN judi online berjatuhan. Pemerintah wacanakan kasih bansos. Pro kontra. Yang menang, diem-diem aja. Takut diutangin. Beli laptop, bayar uang sekolah, foya-foya, makan di mal. Negara nggak dapet apa pun.

Wacana legalisasi judi direspons mafia Singapura dan Malaysia. Proxy dan agen lokal rilis "haram-weaponary". Mereka nggak mau kehilangan pasar dan cuan.

Kasino luar dipenuhi player Indonesia. Pengusaha segala bidang. Hobi judi. Milaran sekali main. Pompa Andrenalin. Rutin. Hiburan. Setahun bisa berkali-kali ke sana. Mental Entrepreneurship & risk taking nggak pernah padam.

Judi booster sektor lain. Hotel, kuliner, penerbangan, perhiasan, sepatu dan tas branded, Entertainment bussiness, rental, dan lain sebagainya. Duit orang Indonesia mengalir ke luar. Menguap di kasino-kasino milik  Singapura, Malaysia, dan Makau.

Italiano style mafia, Japanese Yakuza atau Hong Kong Triads nggak eksis di Singapura dan Malaysia. No organized crime group di Singapura. Nggak seperti tahun 1950-1970an. Saking amannya, Common joke Singapore: "The Biggest Gang is PAP”.

Tetapi bos-bos judi, besar-kecil, ada di sana. Pemerintah beri izin terbatas. Outcome-nya besar. Player-nya ya dari Indonesia.

Malaysia menikmati revenue dari Genting Highland. Kafe-kafe hidup. Roda ekonomi berputar. Banyak ambil band dan penyanyi dari Indonesia.

Arab Saudi segera buka kasino demi meningkatkan cuan dari turis. Lokasinya di Pulau Tiran dan Sanafir di sekitar Laut Merah.

Legalisasi terbatas judi di Indonesia akan menghantam industri judi Singapura, Malaysia, Hongkong dan Asia Tenggara lain. Wajar bila dapat resistensi dari mafia Singapura dan Malaysia.

Faktanya judi bagian dari kehidupan. Like it or not. Nggak separah narcotics. Dari pertandingan sepak bola sampai pilpres dijadikan ajang taruhan informal.

Nggak bisa diberantas. Yang perlu hanya "pengaturan". Supaya tertib. Putus mata rantai pengutipan ilegal. Jadikan pajak resmi. Jangan rakyat melulu yang diperah oleh agen Neolib Sri Mulyani.

THE END

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya