Koordinator Relawan Bolone Mase Cirebon Raya, Moh Bisri Robis bersama Prabowo/Istimewa
Suhu geopolitik di Eropa dan Timur Tengah yang meninggi membuat merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dinilai menjadi tantangan pemerintahan Jokowi-Maruf juga Prabowo-Gibran mendatang.
Kemandirian energi dalam negeri dan ketahanan pangan harus menjadi prioritas seluruh elemen bangsa Indonesia dalam menghadapi situasi geopolitik yang semakin tidak menentu.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Relawan Bolone Mase Cirebon Raya, Moh Bisri Robis, kepada
Kantor Berita RMOLJabar, Senin (17/6).
Bisri meyakini program unggulan pasangan presiden-wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran, seperti makan siang gratis bagi siswa sekolah dan penambahan lapangan kerja juga peningkatan penerimaan pajak (tax ratio) terhadap produk domestik bruto (PDB) bisa direalisasikan.
Ia mengingatkan program pro rakyat harus diutamakan. Jangan sampai program yang dijanjikan pada saat kampanye Pilpres 2024 hanya menguntungkan kelompok atau golongan tertentu.
“Kami relawan akan mendukung program pro rakyat tepat sasaran dan tepat manfaat seperti makan siang gratis anak sekolah, dan kami menentang program yang hanya menguntungkan kelompok oligarki,” tegasnya.
Bisri menilai ambruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi pekerjaan rumah bersama. Untuk itu ia berharap Jokowi berkoordinasi intens dengan Prabowo menjelang transisi kekuasaan.
"Jika tidak dikoordinasikan oleh Jokowi pada Prabowo, beban berat ada pada Pemerintahan Prabowo. Apalagi situasi global sedang tidak baik-baik saja,” pungkasnya.