Berita

Politisi senior PPP Anwar Sanusi/Ist

Politik

Demi Konsolidasi, Kader Minta Muktamar PPP Dipercepat

JUMAT, 14 JUNI 2024 | 15:40 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Perlu ada evaluasi menyeluruh untuk menyelamatkan langkah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjelang Pilkada 2024 dan menatap Pemilu 2029 setelah dipastikan gagal duduk di DPR RI untuk periode 2024-2029.

Politisi senior PPP Anwar Sanusi mengatakan, salah satu evaluasi paling penting adalah meminta Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono agar segera melakukan percepatan muktamar.

Hal ini, kata Anwar Sanusi, sebagai upaya untuk mengkonsolidasikan seluruh elemen di tubuh PPP.

"Muktamar itu bukan hanya soal pergantian pimpinan tapi konsolidasi, dan konsolidasi itu butuh waktu untuk menggerakkan mesin partai hingga akar rumput," ujar Anwar Sanusi kepada wartawan, Jumat (14/6).

Menurutnya, PPP sebagai partai warisan ulama tidak boleh hilang atau tinggal sejarah. Sebab itu PPP harus segera lakukan percepatan muktamar supaya konsolidasi dan bisa recovery lagi.

"Berkaca dari pengalaman sebelumnya dari jaman Buya Ismail Hasan Metareum, Hamzah Haz, Suryadharma Ali, muktamar selalu dilaksanakan lebih awal. Jadi ada landasan rasionalnya dan bisa dipertanggung jawabkan," terangnya.

Lanjut dia, kepemimpinan Mardiono telah gagal membawa PPP menuju senayan karena hanya mendapatkan suara 3,87 persen tidak memenuhi ambang batas parlemen yaitu 4 persen.

Sementara Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PII) Adi Prayitno mengatakan kegagalan PPP di parlemen merupakan kesedihan bagi aktivis Islam.

"Tentu ini menjadi berita duka bagi aktivis islam.  Kita semua merasa kehilangan karena bagaimanapun PPP punya variable historis dengan aktivis islam di Indonesia," tuturnya.

Lanjutnya, PPP masih punya resource dan pengalaman, yang terpenting basis yang sekarang harus dijaga. Pemilih kita saat ini cukup rasional dan punya referensi politik yang tidak bisa di intervensi oleh siapapun.

"Sebab itu ke depan PPP harus benar-benar bekerja untuk merebut suara pemilih muda. Semoga partai Islam terus ada di parlemen," demikian Adi.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya