Berita

HNLMS Tromp

Dunia

China Ganggu Kapal Perang Belanda yang Sedang Patroli di Sekitar Korea Utara

SELASA, 11 JUNI 2024 | 23:17 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Belanda protes kasrena sebuah kapal perang miliknya, HNLMS Tromp, diganggu pesawat militer Tiongkok di Laut China Timur. Peristiwa itu terjadi hari Jumat lalu (7/6).

Kementerian Pertahanan Belanda mengatakan dua jet tempur Tiongkok mengitari fregat HNLMS Tromp beberapa kali, sementara helikopter patroli lautnya “didekati” oleh dua pesawat tempur Tiongkok dan sebuah helikopter saat melakukan patroli.

“Ini berpotensi menciptakan situasi yang tidak aman,” kata pernyataan itu.

CNN telah meminta pemerintah Tiongkok untuk mengomentari tuduhan Belanda tersebut.

Tromp beroperasi di Laut China Timur untuk mendukung koalisi multinasional yang menegakkan sanksi PBB terhadap Korea Utara, yang dikenal sebagai Pacific Security Maritime Exchange (PSMX).

Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan berbagai resolusi sejak tahun 2006 yang menjatuhkan sanksi terhadap Korea Utara atas program senjata nuklirnya.

Negara-negara mitra PSMX termasuk Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Inggris dan Amerika Serikat, menurut Departemen Luar Negeri AS.

Sebelum berpatroli di Laut Cina Timur, fregat Belanda telah melakukan kunjungan ke pelabuhan di Busan, Korea Selatan, di mana kapal tersebut berpartisipasi dalam latihan dengan Angkatan Laut Korea Selatan, kata pernyataan UE.

Tromp bergabung dengan daftar kapal dan pesawat yang menuduh Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok melakukan manuver yang mungkin tidak aman di Laut Cina Timur dan Selatan dan sekitarnya dalam beberapa tahun terakhir.

Bulan lalu, Australia menuduh jet tempur Tiongkok menembakkan suar ke jalur helikopter angkatan laut yang beroperasi dari kapal perusak HMAS Hobart di perairan internasional Laut Kuning. Hobart juga menerapkan sanksi PBB terhadap Korea Utara.

“Ini adalah manuver tidak aman yang menimbulkan risiko bagi pesawat dan personel,” demikian pernyataan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles saat itu.

Tiongkok membela tindakan militernya dan menolak klaim Australia bahwa intersepsi tersebut tidak aman.

“Dengan kedok penerapan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, kapal perang dan pesawat Australia dengan sengaja mendekati wilayah udara Tiongkok untuk menimbulkan masalah dan provokasi, membahayakan keamanan maritim dan udara Tiongkok,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian kepada wartawan pada pengarahan rutin bulan lalu.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya