Berita

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia/Net

Politik

Gen Z Banyak Nganggur, Bahlil Dicecar soal Investasi Padat Karya

SELASA, 11 JUNI 2024 | 18:11 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 9,9 juta gen Z di Indonesia pada rentang usia 15 hingga 24 tahun atau akrab disapa dengan Gen-Z menganggur atau not employment, education, or training.

Angka ini menjadi pukulan keras bagi Indonesia di tengah target mencapai Indonesia Emas pada 2045 mendatang.

Mengetahui hal tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, berharap investasi Indonesia ke depan lebih difokuskan pada investasi padat karya.


Sebab, dia melihat selama ini, investasi banyak berfokus pada investasi padat modal, yang tidak banyak menyerap tenaga kerja.

"Dan tentu kita juga pada tahun 2025 nanti, apakah pemerintah akan fokus pada investasi padat karya atau padat modal? Kami berharap pemerintah dapat mengembangkan investasi padat karya ,mengingat pengangguran kita sekarang banyak sekali Pak Menteri, bertambah," kata Nevi di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6).

Menurutnya, semakin banyak investasi padat karya, maka semakin meningkat pula penyerapan tenaga kerja.

"Kita tahu (sudah menjadi) rahasia umum, Gen-Z kita sudah menganggur (pengangguran sebanyak) 10 juta orang. (Investasi padat karya) agar dapat mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja dalam negeri dengan maksimal," harap Politisi PKS ini.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Nevi juga menyoroti capaian investasi yang masuk ke Indonesia selama ini belum memiliki pengaruh yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Pihaknya lantas mempertanyakan capaian investasi Kementerian Investasi selama ini yang dinilai belum memiliki pengaruh signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional.

"Mengapa Pak Menteri, investasi yang dicapai selama ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional?” tegasnya.

“Mengingat capaian investasi yang masuk ke dalam negeri ternyata tak membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh kencang Pak Menteri, tapi terus-menerus stagnan di level 5 persen, ini terjadi sejak tahun 2014-2023," tandas Nevi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya