Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Kemenkeu: Sangat Sedikit Gen Z yang Minat Berinvestasi di SBN

SELASA, 11 JUNI 2024 | 14:43 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah mengakui sulit membujuk Generasi Z (Gen Z) untuk berinvestasi dengan membeli surat utang negara (SUN), khususnya dalam bentuk surat berharga negara (SBN) ritel.

Hal tersebut diungkapkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang mencatat total investor Gen Z baru mencapai 2,3 persen hingga April 2024 ini, sedangkan pembeli Milenial mencapai 51 persen.

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Deni Ridwan, mengatakan bahwa hal tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan keuangan yang baik.


"Itu salah satu tantangan kita bagaimana supaya bisa mengedukasi masyarakat terkait pengelolaan keuangan yang baik. Supaya jangan sampai kita terjebak gaya hidup konsumtif, sehingga kita tidak memiliki aset yang cukup untuk menghadapi masa tua nanti," kata Deni dalam Media Breifing Senin (10/6).

Direktur DJPPR itu lebih lanjut menyoroti gaya hidup Gen Z yang dinilai terlalu konsumtif dan mudah terjerat utang, seperti pay later.

"Sekarang ini untuk Gen Z terlalu mudah untuk berutang, ya kan? Sekarang kalau kita beli di e-commerce langsung tawaran paylater, jadi lebih mudah untuk bayar melalui pinjaman dibandingkan dengan cash," katanya, dikutip Selasa (11/6).

Meski demikian, Deni juga turut mengapresiasi sebagian Gen Z yang telah berminat untuk berinvestasi pada SBN ritel, karena peminatnya sedikit meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya

“Jadi terakhir ini, investor milenial sampai 51 persen, gen Z sekitar 2,3 persen, jadi total milenial dan gen Z antara 53-54 persen, ini menunjukkan semakin tingginya minat investor baik yang milenial maupun gen Z berinvestasi di SBN ritel,” sambungnya.

Ia pun mengumumkan bahwa Kemenkeu resmi menawarkan savings bond ritel (SBR)-013, yakni SBR013T2 dengan tenor 2 tahun dan SBR013T4 yang jatuh tempo 4 tahun hingga 2028.

Rinciannya, SBR013T2 menawarkan kupon minimal 6,45 persen per tahun serta SBR013T4 sebesar 6,60 persen setiap tahunnya.

Adapun masa penawaran SBN ritel jenis ini dimulai pada 10 Juni 2024 hingga 4 Juli 2024 mendatang.

"Terkait penerbitan SBR013 ini, kita memiliki target awal sekitar Rp15 triliun. Cuma nanti tentu kita akan perhatikan juga minat dari masyarakat, kalau memang tinggi minatnya, kita punya spare alokasi untuk bisa up size hingga Rp20 triliun," ungkap Deni.

Menurut Deni, SBR sendiri merupakan investasi yang bebas gagal bayar, karena pembayaran dengan kupon dan pokok simpanannya dijamin oleh undang-undang. Selain itu, investasi tersebut juga sudah dianggarkan dalam APBN negara.

Dalam kesempatan itu, Deni merinci realisasi penjualan SBN ritel saat ini telah mencapai Rp64,93 triliun, yang terdiri dari ORI025 sebesar Rp23,9 triliun, SR020 Rp21,36 triliun, dan ST012 senilai Rp19,65 triliun.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya