Berita

Ilustrasi/Net

Otomotif

Mobil Listrik China Mewabah, Eropa Siaga Incar Investasinya

SELASA, 11 JUNI 2024 | 12:08 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perkembangan industri kendaraan listrik (EV) China yang pesat menjadi sorotan pemerintah Eropa, terutama Ketika industri itu membanjiri pasar mereka.

Eropa tidak akan tinggal diam. Meski mewaspadai perkembangan ini, mereka juga harus mendapatkan manfaat dari perkembangan industri tersebut di pasar mereka.

China memahami, biaya produksi untuk kendaraan listrik seperti BYD, Chery Automobile, dan Saic Motor, jauh lebih rendah di dalam negeri mereka sendiri. Namun begitu, China tetap tertarik mendirikan perusahaan mereka di Eropa untuk membangun merek mereka dan menghemat biaya pengiriman dan potensi tarif, menurut Gianluca Di Loreto, seorang mitra di perusahaan konsultan Bain & Company.

"Para produsen mobil Tiongkok tahu bahwa mobil mereka harus dianggap sebagai mobil Eropa jika mereka ingin menarik minat pelanggan Eropa," katanya.

"Ini berarti berproduksi di Eropa," sambungnya.

Keputusan tarif UE diperkirakan akan diambil pada minggu ini. Di satu sisi, pajak impor dapat membantu produsen mobil Eropa untuk bersaing lebih baik dengan produsen mobil Tiongkok, namun hal ini juga dapat memacu produsen mobil Tiongkok yang sudah banyak berinvestasi, dan untuk jangka panjang, di Eropa.

Penjualan mobil merek Tiongkok menguasai 4 persen pasar Eropa pada tahun lalu dan diperkirakan akan mencapai 7 persen pada tahun 2028, menurut perusahaan konsultan AlixPartners.

Hongaria, yang memproduksi sekitar 500,000 kendaraan pada tahun 2023, mendapatkan investasi pabrik pertama di Eropa oleh produsen mobil Tiongkok, yang diumumkan tahun lalu oleh raksasa kendaraan listrik BYD yang juga sedang mempertimbangkan pabrik kedua di Eropa pada tahun 2025.

Budapest juga sedang bernegosiasi dengan Great Wall Motor untuk pabrik pertamanya di Eropa, media lokal melaporkan, negara tersebut menawarkan uang tunai untuk penciptaan lapangan kerja, keringanan pajak dan pelonggaran peraturan di zona-zona yang ditargetkan untuk menarik investasi asing.

Hongaria telah menghabiskan lebih dari 1 miliar dolar AS dalam beberapa tahun terakhir, untuk mendukung pabrik baterai baru milik grup Korea Selatan SK On dan Samsung SDI serta rencana pabrik raksasa baterai Tiongkok CATL.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Pramono Anung: Jakarta Butuh Pemimpin Pekerja Keras, Bukan Tukang Tebar Pesona

Minggu, 29 September 2024 | 02:07

Jupiter Aerobatic Team Bikin Heboh Pengunjung Semarak Dirgantara 2024

Minggu, 29 September 2024 | 01:53

Pertemuan Prabowo-Megawati Bisa Menguatkan Demokrasi

Minggu, 29 September 2024 | 01:19

Kapolri Lantik Sejumlah Kapolda Sekaligus Kukuhkan 2 Jabatan

Minggu, 29 September 2024 | 00:57

Gen X, Milenial, hingga Gen Z Bikin Komunitas BRO RK Menangkan Ridwan Kamil

Minggu, 29 September 2024 | 00:39

Kecam Pembubaran Paksa Diskusi, Setara Institute: Ruang Sipil Terancam!

Minggu, 29 September 2024 | 00:17

Megawati Nonton “Si Manis Jembatan Merah" Ditemani Hasto dan Prananda

Sabtu, 28 September 2024 | 23:55

Andrew Andika Ditangkap Bersama 5 Temannya

Sabtu, 28 September 2024 | 23:35

Aksi Memukau TNI AU di Semarak Dirgantara 2024

Sabtu, 28 September 2024 | 23:19

Gara-gara Topan, Peternak di Thailand Terpaksa Bunuh 125 Buaya

Sabtu, 28 September 2024 | 23:15

Selengkapnya