Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen/Net
Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen diserang oleh pria tak dikenal saat dia melewati Kultorvet Square, salah satu piazza utama, di ibu kota Kopenhagen.
Mengutip Associated Press pada Minggu (9/6), pelaku dilaporkan berjalan secara cepat ke arah Frederiksen dan mendorongnya dengan keras.
Serangan itu membuat Frederiksen menderita cedera ringan, tetapi tidak sampai membahayakan hidupnya.
Frederiksen dilarikan ke rumah sakit untuk pemeriksaan segera setelah serangan itu sebagai tindakan pencegahan.
"Perdana Menteri selamat dan sehat, namun dia terkejut dengan kejadian tersebut,” ungkap kantor PM Denmark pada Sabtu (8/6).
Rangkaian agenda resmi Frederiksen di hari itu telah dibatalkan sehingga dia dapat beristirahat.
Sementara tersangka berusia 39 tahun berhasil ditangkap dan akan ditahan hingga 20 Juni mendatang untuk persidangan.
Dua saksi mata mengatakan mereka melihat seorang pria berjalan ke arah PM Denmark dan kemudian mendorong bahunya dengan keras sehingga dia terdorong ke samping, tetapi tidak sampai jatuh.
Saksi lain mengatakan pelaku berpakaian rapi dan menduganya menyamar sebagai pasukan penjaga Frederiksen.
Penyerangan terhadap Frederiksen terjadi hanya dua hari sebelum warga Denmark berangkat ke tempat pemungutan suara untuk memberikan suara dalam pemilihan Parlemen Eropa.
Kendati demikian, kepolisian setempat pada Sabtu (8/6) mengatakan insiden yang menimpa Frederiksen tidak memiliki motif politik.
“Saat ini kami tidak menjadi hipotesis utama bahwa insiden tersebut bermotif politik,” kata polisi dalam pernyataan yang diposting ke X.
Merespon serangan itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengaku terkejut dan mengutuk aksi kekerasan tersebut.
"Saya mengutuk tindakan tercela yang bertentangan dengan semua yang kami yakini dan perjuangkan di Eropa," tegasnya.
Ketua Dewan Uni Eropa Charles Michel dan Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola juga menyampaikan kecaman yang sama.
Michel mengatakan di platform X bahwa dia marah dan mengutuk keras tindakan agresi pengecut ini.
Sementara Metsola, yang menyebut serangan itu mengerikan, mengatakan dalam postingannya sendiri: “Kekerasan tidak memiliki tempat dalam politik".
Ada sejumlah serangan yang ditujukan pada politisi Eropa dalam beberapa hari dan minggu terakhir.
Pada hari Selasa (5/6), seorang politisi dari partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman ditikam oleh seorang tersangka yang memegang pemotong kotak di Mannheim di barat daya negara itu.
Serangan itu terjadi hanya beberapa hari setelah seorang pria terekam menikam petugas polisi dan lima anggota kelompok anti-Islam yang menamakan dirinya PAX Europa di sebuah stan di kota yang sama. Petugas polisi itu meninggal beberapa hari kemudian.
Bulan lalu, Perdana Menteri Slovakia Robert Fico menjadi sasaran upaya pembunuhan dan saat ini sedang dalam tahap pemulihan.
Juga bulan lalu, kandidat Parlemen Eropa Matthias Ecke dari Partai Sosial Demokrat sayap kiri-tengah Jerman menderita patah tulang pipi dan rongga mata dalam serangan di Dresden.