Walikota Cotija, Yolanda Sanchez Figueroa/Net
Tidak sampai sehari setelah deklarasi kemenangan presiden perempuan pertama Meksiko Claudia Sheinbaum, ada laporan bahwa seorang Walikota Cotija tewas dibunuh pada Senin (4/6).
Dalam unggahan di platfom X, Kementerian Dalam Negeri negara bagian Michoacan, Meksiko mengonfirmasi kematian Walikota Cotija, Yolanda Sanchez Figueroa.
"Pemerintah negara bagian Michoacan mengutuk pembunuhan presiden kota (walikota) Cotija, Yolanda Sanchez Figueroa”, bunyi pernyataan tersebut, seperti dimuat
AFP.
Menurut media lokal, Walikota Sanchez, yang terpilih sebagai walikota pada pemilu 2021, ditembak mati di jalan umum.
Pihak berwenang belum memberikan rincian mengenai pembunuhan tersebut, namun mengatakan operasi keamanan telah dilancarkan untuk menangkap para pembunuh.
Sanchez pernah menjadi korban penculikan September tahun lalu, ketika dia meninggalkan sebuah pusat perbelanjaan di kota Guadalajara di negara bagian Jalisco, yang bertetangga dengan Michoacan.
Tiga hari kemudian pemerintah federal mengatakan dia ditemukan hidup.
Menurut laporan media lokal pada saat itu, para penculik adalah anggota Kartel Jalisco - Generasi Baru (CJNG), yang diduga mengancam walikota karena menentang pengambilalihan kepolisian kota oleh kelompok kriminal tersebut.
Michoacan terkenal dengan tujuan wisata dan industri agro-ekspor yang berkembang pesat.
Namun negara bagian ini juga merupakan salah satu wilayah paling kejam di Meksiko karena kehadiran geng pemerasan dan penyelundupan narkoba.
Claudia Sheinbaum dari partai Morena yang berkuasa di Meksiko pada Minggu (2/6) dinyatakan memperoleh kemenangan telak dalam pemilihan umum.
Menurut penghitungan cepat yang dilakukan oleh National Electoral Institute, mantan Walikota Mexico City itu mendapat dukungan sekitar 58 hingga 60 persen mengalahkan dua lawannya yakni Xochitl Galvez dan Jorge Alvarez Maynez.
Perempuan berusia 61 tahun itu berjanji untuk melanjutkan strategi “pelukan bukan peluru” yang diusung Presiden Andres Manuel Lopez Obrador untuk mengatasi kejahatan di kartel narkoba di Meksiko dengan mengatasi akarnya.
Sebaliknya, lawannya yakni Galvez telah menjanjikan sikap yang lebih keras terhadap kekerasan terkait kartel, dengan menyatakan bahwa strategi "pelukan terhadap penjahat" telah berakhir.