Berita

Peneliti Centre for Strategic and International Studies, Arya Fernandes/Rep

Politik

CSIS: Nasdem Paling Banyak Terasosiasi Dinasti Politik

SENIN, 03 JUNI 2024 | 10:22 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Fenomena dinasti politik di Indonesia bukanlah hal baru. Belakangan juga merambah lembaga legislatif (Dewan Perwakilan Rakyat/DPR).

Temuan itu didasarkan pada riset mendalam yang dilakukan peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, terkait maraknya politik dinasti di legislatif.

Pernyataan itu dia sampaikan pada wawancara eksklusif bersama politisi Akbar Faizal, dalam kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored (AFU), dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Senin (3/6).


"Berdasar total kursi DPR pada 8 partai politik, karena PPP tidak lolos PT, kalau kita melihat presentasi terbesarnya memang berada di Partai Nasdem, 33,3 persen dari total kursinya terasosiasi dinasti," kata Arya.

Selanjutnya PDIP 27,3 persen, Golkar 26,5 persen, Gerindra 25,5 persen, Demokrat 20,5 persen, PAN 18,8 persen, PKB 17,6 persen dan PKS 11,3 persen.

"Terkait dinasti, tentu kami mendefinisikan anggota DPR terpilih yang memiliki hubungan darah atau kekerabatan dengan pejabat publik. Pejabat publik itu bisa menteri atau kepala daerah yang pernah menjabat atau sedang menjabat,” bebernya.

Latar belakang dinasti politik beragam, mulai dari hubungan suami-istri, kakak-adik dan keponakan.

"Kenapa dia bertahan, tentu banyak argumen, karena dia punya capital yang kuat, karena resource yang kuat. Tapi kalau kita lihat, karena mendapat semacam privilege ketika mencalonkan," papar Arya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya