Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Agung Podomoro Catat Peningkatan Pendapatan 2,5 Persen di Kuartal I-2024

SENIN, 03 JUNI 2024 | 08:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pengembang properti PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) berhasil mencatatkan pendapatan berulang (recurring income) sebesar Rp346,2 miliar pada kuartal I-2024.

Angka ini meningkat 2,5 persen dari Rp337,8 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan ini menunjukkan kinerja sektor perhotelan dan pusat perbelanjaan yang semakin solid dan kuatnya fundamental ekonomi nasional.


Sepanjang kuartal I-2024, APLN juga mencatatkan penjualan pemasaran (marketing sales) di luar PPN senilai Rp473,5 miliar, meningkat 95,6 persen dari Rp242,1 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan tersebut ditopang oleh gencarnya pembangunan dan penjualan proyek properti Perusahaan di berbagai daerah.

Manajemen dalam siaran pers baru-baru ini (31/5) menjelaskan pendapatan berulang APLN menyumbang sekitar 48,6 persen dari total penjualan dan pendapatan Perusahaan sepanjang kuartal I-2024.

Perusahaan membukukan nilai penjualan dan pendapatan kuartal I-2024 sebesar Rp712,8 miliar dibandingkan Rp 1,1 triliun pada kuartal I-2023.

"Di tengah situasi nasional dan global yang sangat dinamis, kenaikan pendapatan berulang menunjukkan stabilitas dan keberlanjutan segmen bisnis yang menghasilkan pendapatan secara terus menerus bagi Perusahaan<" kata manajemen, dikutip Senin (3/5).

Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan strategi Perusahaan dalam menjaga dan mengoptimalkan sumber pendapatan dari bisnis perhotelan, sewa properti dan pusat perbelanjaan yang secara konsisten memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan, kata manajemen.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat juga turut menciptakan peluang bagi Perusahaan untuk memaksimalkan potensi bisnis.

Saat ini APLN terus mengoptimalkan penjualan proyek properti di daerah seperti Bukit Podomoro Jakarta di kawasan Jakarta Timur, Podomoro Park Bandung, Podomoro Golf View di Cimanggis, Kota Podomoro Tenjo di Bogor, Parkland Podomoro Karawang dan Kota Kertabumi di Karawang.

Dari sisi strategi manajemen biaya, Perusahaan juga berupaya melakukan berbagai langkah efisiensi dalam operasional bisnis, termasuk menurunkan beban bunga dan biaya keuangan.

Pada kuartal I-2024, beban bunga dan biaya keuangan Perusahaan tercatat Rp110,2 miliar, berkurang 30,1 persen dari Rp157,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu seiring penurunan jumlah utang Perusahaan.

"Pengurangan beban bunga dan biaya keuangan akan menjadi salah satu pilihan strategi efisiensi Perusahaan ke depan," tambah manajemen.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya