Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat/RMOL
DPP PDIP terkesan masih adem ayem merespons kabar mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang digadang-gadang bakal maju pada kontestasi Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2024.
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan, saat ini partainya masih dalam tahap penjaringan bakal calon Gubernur (Bacagub) yang akan diusung nanti.
“Kita masih dalam tahap penjaringan. Jadi, kita harus mencari satu figur sosok di Sumut untuk bisa membereskan persoalan-persoalan yang mendesak di Sumut, contohnya masalah korupsi,” kata Djarot kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/5).
Dalam pandangan Djarot, Sumut dengan segala kompleksitas persoalannya membutuhkan figur yang antikorupsi. Dengan begitu, akan terjadi pemerataan pembangunan di Sumut.
“Kita harus bangun betul Sumut jadi pemerintahan yang bersih yang anti dalam korupsi. Misalnya, infrastruktur yang tidak pernah selesai rusak terus. Artinya pemerataan di Sumut itu harus ditangani oleh orang yang mumpuni yang mempunyai pengalaman yang mempunyai keberanian,” tuturnya.
Menurut Djarot, butuh figur yang berani dalam membenahi Provinsi Sumut.
“Butuh nyali juga, karena saya pernah ditugaskan di sana meskipun tidak berhasil juga. Kemudian masalah kemiskinan, masalah stunting, dan masalah kesenjangan antarwilayah, masalah perusakan hutan, kemudian banyaknya terjadi bencana di sana,” paparnya.
Padahal, lanjut Djarot, Sumut mempunyai potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang sangat banyak, sehingga jika bisa terkelola dengan baik maka Sumut ini bisa jadi barometer kemajuan sebuah provinsi.
“Apalagi, posisi Sumut itu kan salah satu provinsi yang berada di garda terdepan, ketika berhubungan dengan negara-negara tetangga. Sehingga potensinya luar biasa,” ujarnya.
“Nah ini kita butuh sosok, kita lagi menjaring. PDIP mempunyai banyak stok, stok pemimpin yang bisa diajukan untuk mengikuti pilkada. Kemudian, kita itu mencari sosok pemimpin bukan bos, ini penting. Karena yang kita butuhkan itu seorang pemimpin yang betul-betul melayani, dekat dengan rakyat, mendengarkan rakyat, bisa jadi teladan,” demikian Djarot.