Berita

Wakil Ketua DPR Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang), Rachmat Gobel/Ist

Politik

Genjot Ketahanan Pangan, DPR Kunjungi Pabrik Tepung Singkong di Bangka

MINGGU, 26 MEI 2024 | 12:13 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Pengembangan keragaman bahan pangan, salah satunya tepung singkong menjadi faktor penting dalam membangun ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPR Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang), Rachmat Gobel saat mengunjungi pabrik pembuatan tepung singkong atau tapioka di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Kamis (23/5) lalu.
 
“Pertanian dan industri pangan bukan saja penting bagi ketahanan dan kedaulatan pangan, tapi juga sangat signifikan dalam membuka lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan serta membangun kesejahteraan masyarakat,” ungkap Gobel keterangannya kepada redaksi, Minggu (26/5).


Politisi Nasdem itu berkali-kali melakukan uji coba pertanian dan melakukan kunjungan kerja di bidang-bidang tersebut untuk menyuarakan kesejahteraan masyarakat.
 
Gobel mengunjungi pabrik tepung singkong yang bermerek Gunung Pelawan, produksi PT Langit Bumi Lestari, di Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Kapasitas terpasang pabrik tapioka ini 6.000 ton per bulan. Jumlah karyawan perusahaan ini mencapai 60 orang. Pabrik ini membina sekitar 1.500 petani dengan luas lahan sekitar 2.000 hektare.
 
Dia mengatakan, dunia sedang dihadapkan pada ancaman krisis pangan. Hal itu terjadi akibat naiknya populasi penduduk dunia, climate change, makin terbatasnya lahan, serta konflik-konflik geopolitik dan menegangnya hubungan sejumlah negara.

Semua itu berdampak terhadap naiknya kebutuhan pangan, terganggunya produksi pertanian, dan terganggunya rantai pasok. Saat ini Indonesia sudah merasakannya.
 
“Kita mengaku negara agraris, tapi berasnya impor dalam jumlah yang relatif besar,” tegasnya.
 
Selain itu, Indonesia juga sudah lama mengimpor tepung singkong dan menjadi nett importer untuk tepung gandum. Karena itu, dia mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi lebih cepat terhadap persoalan pangan ini.
 
“Jumlah penduduk Indonesia cukup besar. Jadi pasti ada yang salah pada kita. Padahal iklim kita lebih ramah, tanahnya subur, lahannya luas, dan jumlah penduduknya jauh lebih sedikit,” jelasnya.
 
Karena itu, lanjut Gobel, Indonesia harus berbenah dalam produksi pangan dan mencari berbagai alternatif sumber pangan.
 
“Singkong adalah salah satunya,” tandas dia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya