Berita

Latihan perang militer China/Ist

Dunia

Militer China Akhiri Latihan Perang di Sekitar Taiwan

SABTU, 25 MEI 2024 | 21:25 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Militer China telah mengakhiri latihan perang mereka selama dua hari di sekitar Taiwan.

Mengutip Hurriyet News pada Sabtu (25/5), latihan yang dijuluki "Pedang Bersama 2024" itu secara resmi diakhiri, setelah militer China menyimulasikan serangan menggunakan ratusan jet tempur dan kapal perang di sekitar kawasan itu.

"Latihan perang dimulai sejak Kamis pagi, ketika pesawat dan kapal angkatan laut mengepung Taiwan untuk melakukan simulasi serangan terhadap target sasaran penting," kata stasiun penyiaran negara CCTV.


Latihan tersebut diluncurkan tiga hari setelah Presiden baru Taiwan Lai Ching-te menjabat dan menyampaikan pidato pelantikan yang dikecam China sebagai pengakuan kemerdekaan.

Jurubicara Kementerian Pertahanan Beijing Wu Qian mengatakan pada Jumat bahwa Lai telah mendorong Taiwan ke dalam situasi perang yang berbahaya akibat pidatonya.

“Setiap kali kemerdekaan Taiwan memprovokasi kami, kami akan mendorong tindakan penanggulangan kami selangkah lebih maju, hingga reunifikasi penuh tanah air tercapai,” katanya.

Taiwan sendiri diketahui telah mempunyai pemerintahan sendiri sejak tahun 1949, ketika kaum nasionalis melarikan diri ke pulau itu menyusul kekalahan mereka dari Partai Komunis China dalam perang saudara di daratan.

Namun sampai saat ini, Beijing masih menganggap pulau demokratis itu sebagai bagian dari wilayahnya, sehingga membuat mereka terus meningkatkan kampanye intimidasinya dengan latihan militer skala besar dalam beberapa tahun terakhir ini.

"Latihan tersebut sengaja menyimulasikan serangan yang menargetkan para pemimpin Taiwan serta pelabuhan dan bandaranya untuk memotong 'pembuluh darah' di pulau itu," kata analis militer China kepada media pemerintah.

Menanggapi latihan perang itu, pemerintah Taiwan mengecam tindakan yang dilakukan China yang disebut dapat mengganggu keamanan nasional kawasan itu.

“Provokasi sepihak China baru-baru ini tidak hanya merusak status quo perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan tetapi juga merupakan provokasi terang-terangan terhadap tatanan internasional,” kata juru bicara Kantor Kepresidenan Karen Kuo.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya