Berita

Kunjungan anggota Komisi IV DPR ke Pemerintah dan Parlemen Swedia/Istimewa

Politik

Komisi IV DPR Bertemu Parlemen Swedia Bahas Program Pangan hingga Lingkungan Hidup

JUMAT, 24 MEI 2024 | 01:22 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Rombongan Komisi IV DPR RI yang dipimpin Budhy Setyawan dan Budisatrio Djiwandono melakukan kunjungan kerja ke Swedia. Dalam kunjungan yang dilakukan sejak 18 Mei 2024 itu turut dibahas soal program yang dijalankan Pemerintah Swedia, seperti pangan, pertanian, perikanan, kelautan, hingga lingkungan hidup.

Pada kegiatan itu, rombongan bersama Parlemen Swedia meninjau Fish and Seafood market di Årsta. Lalu dilanjutkan dengan kunjungan ke peternakan dan perkebunan di Bona Munsö. Kemudian melakukan pertemuan dengan The Committee on Environment and Agriculture di Stockholm.

Ketua Delegasi Komisi IV DPR, Budhy Setiawan menyebutkan, peninjauan ke pasar ikan/Fish and Seafood Market bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Swedia.

“Negara Kerajaan Swedia saat ini konsumsi ikannya masih bergantung pada komoditas perikanan impor dan menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk mengekspor komoditas ikannya ke Negara Kerajaan Swedia,” ujar Budhy dalam keterangannya, Kamis (23/5).

Budhy mengatakan, Swedia merupakan pasar yang sangat penting karena memberi peluang besar bagi Indonesia untuk dapat masuk ke dalam perdagangan pasar ikan negara Eropa lainnya.

“Kerja sama di bidang perikanan ini dapat menjadi jembatan antara Indonesia dan Swedia dalam mempererat hubungan bilateralnya,” imbuhnya.

Sementara itu, dalam kunjungan ke Peternakan dan Perkebunan di Bona Gard, Delegasi Komisi IV DPR bersama Kedubes RI di Swedia melakukan pertemuan dengan peternak guna mempelajari pelaksanaan pertanian terpadu. Di mana limbah peternakan dan pertanian dapat dimanfaatkan kembali untuk pupuk organik dan bahan baku energi lainnya.

Menurut Budhy, Indonesia dapat mempelajari sistem efisiensi peternakan yang dilakukan oleh peternak Swedia sehingga dapat menghasilkan produksi susu 70 liter setiap ekornya dan dapat menekan impor susu yang hingga saat ini masih dilakukan oleh Indonesia.

Tak hanya itu, Delegasi Komisi IV DPR juga melakukan pertemuan dan rapat yang dipimpin oleh Chairman of the Sweden-Indonesia Interparliamentary Friendship Relations, Adam Reuterskiöld,  dan anggota The Committee on Environment and Agriculture, yaitu Kenneth G Forslund, Emma Nohrén, John Widegren, Helena Storckenfeldt, Stina Larsson, dan Elin Nilsson.

Dalam pertemuan itu, delegasi Indonesia menyoroti beberapa permasalahan dan mendapatkan solusi terkait dengan penurunan jumlah petani dan meningkatkan jumlah petani muda, permasalahan CPO, mempelajari konsep penangkapan ikan/perikanan terukur, dan konsep perhutanan sosial yang telah dilakukan oleh Pemerintah Swedia hingga saat ini.

Budhy menyebut kunjungan studi banding ini didasarkan pada potensi pertanian, perikanan, kehutanan, serta lingkungan yang dimiliki Negara Kerajaan Swedia. Karena potensi tersebut mampu dikembangkan dengan baik melalui kebijakan-kebijakan pemerintahan dan parlemen Swedia sehingga pertanian, khususnya peternakan, menjadi pasar utama bagi negara Uni Eropa.

“Indonesia dapat memanfaatkannya dan mempelajari kebijakan tersebut guna mensuplai palm oil, kopi, komoditas perikanan dan perkebunan lainnya untuk masuk ke negara Uni Eropa lainnya,” jelasnya.

Khusus untuk sektor kehutanan dan lingkungan hidup, Pemerintah dan Parlemen Swedia telah berhasil melakukan kebijakan privatisasi di sektor kehutanan yang menjamin terjaganya kondisi udara dan ekosistem lingkungan hidup yang baik, serta meningkatkan penerimaan negara dari pengelolaan kehutanan baik dari pihak swasta dan masyarakat.

Hal penting lainnya yang menjadi poin penting dalam kunjungan kali ini adalah peningkatan kualitas komunikasi antara dua negara. Di mana pada akhir Agustus 2024 direncanakan Parlemen Swedia khususnya The Committee on Environment and Agriculture akan berkunjung ke Indonesia.

Kemudian, pada Januari 2025, Adam Reuterskiöld selaku Chairman of the Sweden-Indonesia Interparliamentary Friendship Relations juga akan berkunjung ke Indonesia.

Kunjungan kali ini merupakan jembatan awal yang dapat meningkatkan kerja sama kedua negara bagi pengelolaan pertanian, perikanan dan kehutanan, serta lingkungan hidup yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Populer

Investor IKN Hanya Dongeng!

Kamis, 06 Juni 2024 | 11:12

Perwakilan Kontraktor Minta Penegak Hukum Periksa Bupati Keerom

Senin, 10 Juni 2024 | 10:37

Dugaan Korupsi Askrida Naik Lidik

Senin, 10 Juni 2024 | 22:37

Konsesi Tambang Ormas Dicurigai Siasat Jokowi Kabur dari Kejaran Utang

Sabtu, 15 Juni 2024 | 12:27

Bey Machmudin Pastikan Tak Ada Ormas Keagamaan di Jabar yang Kelola Tambang

Rabu, 12 Juni 2024 | 00:19

Bey Machmudin Siapkan Bonus Kontingen Peparnas 2024

Selasa, 11 Juni 2024 | 13:16

Penyidik KPK Sita Handphone Hasto dan Geledah Ajudan

Senin, 10 Juni 2024 | 15:24

UPDATE

Ribuan Warga Prancis Tolak Kemenangan Partai Sayap Kanan

Minggu, 16 Juni 2024 | 11:59

Harga Bahan Pokok Jelang Idul Adha Normal

Minggu, 16 Juni 2024 | 11:45

Santri Harus Berkontribusi Pecahkan Masalah Masyarakat

Minggu, 16 Juni 2024 | 11:43

Ono Surono Serukan Kader Menangkan Nina Agustina

Minggu, 16 Juni 2024 | 11:19

2.500 Warga Gaza Gagal Pergi Haji Tahun Ini

Minggu, 16 Juni 2024 | 11:08

Salat Id di Al-Azhar, Jimly Doakan Jemaah Indonesia Mabrur

Minggu, 16 Juni 2024 | 10:59

Anak Emas Prabowo Didukung Forum Penggerak Desa

Minggu, 16 Juni 2024 | 10:46

Dikuasai Pihak Ketiga, KPK Ambil Alih Sumber Mata Air Ambung

Minggu, 16 Juni 2024 | 10:29

KPK Temukan 53 Tambang Galian C Ilegal di Lombok Timur

Minggu, 16 Juni 2024 | 10:17

Di KTT Swiss, Kamala Harris Umumkan Paket Bantuan Rp24 Triliun untuk Ukraina

Minggu, 16 Juni 2024 | 10:14

Selengkapnya