Berita

Ketua Umum Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ipong Hembing Putra bersama dengan Pembina PITI, Ali Mochtar Ngabalin/Ist

Politik

Ketum PITI Bertemu Ngabalin Bahas Dugaan Penistaan Pendeta Gilbert

RABU, 22 MEI 2024 | 22:34 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kasus dugaan penistaan agama Pendeta Gilbert Lumoindong dikonsultasikan Ketua Umum Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ipong Hembing Putra bersama dengan Pembina PITI, Ali Mochtar Ngabalin.

Dalam pertemuan tersebut, Ipong meminta arahan dan petunjuk terkait laporan PITI terhadap Pendeta Gilbert ke Polda Metro Jaya.

Kepada Ngabalin, Ipong menyebut bahwa laporan polisi tersebut dilakukan agar sesama umat beragama tetap saling menghormati dan tidak saling merendahkan satu sama lain.


“Semoga kita, umat beragama bisa saling terus bertoleransi, hidup damai berdampingan, saling menghormati, dan tidak saling menghujat,” ujar Ipong, Rabu (22/5).

Sementara itu, Ngabalin yang juga menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Masyarakat Moderasi Beragama Indonesia (PB PMBI) mengingatkan kepada para pemuka agama untuk selalu menjaga omongan.

“Semua pemuka agama, setiap ngomong harus dijaga lisannya. Jangan buat kecewa,” jelas Ngabalin.

Berkaitan kasus Pendeta Gilbert, publik perlu mencermati dan menempatkan sebagai pembelajaran agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Sebab dalam hidup berdampingan di Indonesia, ada aturan hukum yang berjalan, termasuk yang mengatur terkait penistaan agama.

“Dalam urusan agama itu ada UU 1/1996, tidak hanya Islam, tapi juga mungkin ada Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, Konghucu dan lain-lainnya (tidak boleh menistakan agama),” katanya.

Sebagai umat Islam, Ngabalin mengaku sudah memaafkan tindakan Pendeta Gilbert. Namun karena sudah ada proses hukum yang berjalan, maka itu juga harus tetap dihormati.

“Jadi memaafkan, cuma sekarang sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya. PITI ini mualaf-mualaf luar biasa, Ketum PITI keberatan dan tersinggung (dengan Pendeta Gilbert), dia laporkan secara proses hukum. Saya bisa terima itu,” tandas Ngabalin.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya