Berita

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin/Net

Dunia

Respons Pelantikan Lai Ching-te, Kemlu China: Taiwan Mustahil Merdeka

SELASA, 21 MEI 2024 | 12:00 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pelantikan presiden terpilih Lai Ching-te dinilai tidak akan mampu menghalangi upaya persatuan China dan Taiwan.

Hal itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin dalam sebuah pernyataan pada Selasa (21/5).

Wang menegaskan bahwa Taiwan akan terus menjadi bagian dari China. Sehingga upaya mereka untuk menjadi negara merdeka akan terus menemui jalan buntu.

“Tidak peduli apa pun kedok atau panjinya, upaya kemerdekaan dan pemisahan diri Taiwan pasti akan gagal,” tegasnya, seperti dimuat Reuters.

Menurut Wang, penyatuan China dan Taiwan tidak terelakkan dan cepat atau lambat akan terjadi.

"Hari penyatuan dengan China pada akhirnya akan tiba," ujarnya.

China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan telah lama mengancam akan menggunakan kekerasan untuk menguasai pulau itu.

Mereka menggambarkan presiden Lai sebagai separatis berbahaya karena komitmennya untuk menjadikan Taiwan negara independen yang terpisah dari China.

Setelah Lai dilantik pada Senin (20/5), China menjatuhkan sanksi terhadap tiga perusahaan pertahanan Amerika Serikat karena menjual senjata ke Taiwan.

Meski AS menganut kebijakan satu China, tetapi negara itu merupakan pemasok senjata utama bagi Taiwan.

Dalam pidato pelantikannya, Lai mendesak agar China menghentikan intimidasi militernya terhadap Taiwan.

"Karena China belum menghentikan penggunaan kekuatannya untuk menyerang Taiwan, kita harus memahami bahwa meskipun kita sepenuhnya menerima usulan China dan menyerahkan kedaulatan kita, upaya China untuk mencaplok Taiwan tidak akan hilang," tegasnya.

Lai yang menggantikan Presiden Tsai Ing-wen, berjanji untuk melanjutkan upaya menjaga stabilitas dengan China sambil meningkatkan keamanan Taiwan melalui impor pesawat tempur canggih dan teknologi lainnya dari mitra dekat AS.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya