Berita

Wakil Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Taufik Damas/Ist

Politik

Danone Aqua Tak Etis Asal Catut Tokoh Islam

KAMIS, 16 MEI 2024 | 15:05 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Wakil Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Taufik Damas angkat bicara soal perusahaan air minum kemasan Aqua yang mencatut nama Nadirsyah Hosen, cendikiawan Islam dan akademis.

Damas menyayangkan atas sikap perusahaan yang disinyalir terafiliasi dengan Israel itu mengambil pandangan mengenai produk boikot yang akhirnya berdampak merugikan orang lain.

"Saya menyayangkan sikap gegabah mengutip pandangan orang apalagi seorang cendekiawan muslim seperti Gus Nadir tanpa mewawancarai atau pemberitahuan," kata Damas dalam keterangan resminya, Kamis (16/5).

"Itu merupakan salah satu hal yang tidak etis dan pelanggaran," sambungnya.

Atas dasar itu, Damas juga menyampaikan dukungannya terhadap sikap Nadir.

“Oleh sebab itu, saya mendukung Gus Nadir agar CNN Indonesia dan Danone Aqua untuk meminta maaf," kata Damas.

Pelanggaran etika tersebut bermula dari berita ads alias konten artikel berbayar yang diduga dipublikasikan CNN Indonesia pada tanggal 13 Mei 2024. Artikel tersebut mencatut nama Nadirsyah Hosen untuk kepentingan Danone Aqua tanpa seizinnya.

Sontak Nadir memberikan protes karena tidak pernah dihubungi oleh pihak Danone Indonesia dan Aqua serta tidak pernah diwawancarai oleh CNN Indonesia.

"Kutipan asal catut ini merugikan saya secara pribadi maupun profesional sebagai akademisi dalam isu sensitif di kalangan umat," kata Nadir di akun Instagram pribadinya.

"Ini juga bisa mencederai identitas saya sebagai tokoh Islam yang selama ini dipercayai oleh umat, khususnya oleh kalangan Nahdlatul Ulama, melalui pendapat dan opini saya yang tersebar di sejumlah buku, artikel, ceramah, maupun medsos,” imbuhnya.

Selanjutnya Nadir meminta pihak Aqua, Danone Indonesia, dan CNN Indonesia meminta maaf secara resmi dan menghapus namanya dalam konten artikel berbayar tersebut.




Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya