Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Asuransi Pertanian Tingkatkan Produksi dan Produktivitas Para Petani

KAMIS, 16 MEI 2024 | 11:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sektor pertanian di Indonesia telah menjadi tulang punggung perekonomian dan fondasi ketahanan pangan nasional.

Namun, ada banyak risiko yang mengintai pertanian seperti bencana alam, perubahan iklim, serangan hama, fluktuasi harga pasar, dan kondisi geopolitik global. Untuk mengatasi risiko terhadap kesejahteraan petani maupun resiko terhadap suplai untuk perusahaan pengolahan hasil pertanian, dibutuhkan adanya perlindungan, di antaranya melalui asuransi pertanian.

USAID ACTIVE bekerja sama dengan PISAgro dan AAUI berupaya memberikan dukungan tersebut dengan mendorong adopsi asuransi pertanian yang lebih luas melalui workshop yang mengangkat tema ‘Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan Petani melalui Kemitraan Berbasis Manajemen Risiko Terintegrasi’.  


"Workshop ini dihadiri pelaku pertanian, lembaga keuangan baik perbankan maupun asuransi, praktisi dan pengamat keuangan, lembaga donor, NGO dan pemerintah diharapkan akan memunculkan ide, gagasan, peluang kerja sama dan potensi sinergi antara berbagai pihak pertanian yang akan mendorong adopsi asuransi pertanian di Indonesia yang diharapkan akan mendorong produksi dan produktivitas pertanian di Indonesia" ujar Danang Ariawan selaku Chief of Party USAID ACTIVE.

Workshop ini juga menghadirkan pengalaman-pengalaman sektor asuransi dalam mengadopsi berbagai program asuransi kepada para petani, nelayan, atau pun usaha mikro. Seperti adopsi model asuransi pertanian efektif untuk komoditas hortikultura dan tanaman pangan jangun oleh ACA, pengalaman asuransi padi dan sapi oleh Jasindo, asuransi parametrik Soil Moisture Index oleh Asuransi Bintang, dan asuransi Parametrik Weather Index Padi oleh AXA.

Pada workshop ini, Direktur KKSDA Kementrian Bappenas, Medrilzam, Director of Environment Office USAID Indonesia, Brian Dusza, dan Direktur Eksekutif AAUI, Bern Dwyanto, memberikan sambutan pembukaan. Workshop ini dihadiri kurang lebih seratus orang partisipan yang terdiri dari pelaku bisnis asuransi, pertanian, lembaga keuangan, sektor pemerintah, NGO, dan lembaga donor.

Selama kegiatan pembicara memberikan masukan berupa ide dan saran terkait model asuransi di Indonesia dan berharap terjadi sinergi antara pemerintah dan lembaga swasta terkait untuk memperluas jangkauan asuransi pertanian di Indonesia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya