Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto/Ist
Capaian kinerja Proyek Strategis Nasional (PSN) akan dievaluasi dalam setiap tahapan proyek, mulai dari penyiapan, transaksi, konstruksi, dan operasi.
Evaluasi komprehensif akan nantinya akan dilaporkan kepada presiden untuk dilakukan penyesuaian daftar PSN, yang selanjutnya dapat menjadi masukan agenda pembangunan pemerintahan ke depan.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Rapat Kerja Nasional untuk PSN dengan tema Percepatan Penyelesaian dan Pra-Evaluasi PSN, Selasa (14/5).
“Saya berharap dukungan dan komitmen yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan, agar PSN dapat diselesaikan tepat waktu sebagaimana target yang telah ditetapkan,” kata Menko Airlangga.
Tahun 2024 ini, pemerintah mengestimasikan penyelesaian 41 PSN senilai Rp554 triliun. Agar target tercapai, diperlukan pembahasan terkait sejumlah isu strategis yang memerlukan dukungan penyelesaian dari berbagai stakeholder, di antaranya perizinan dan penyiapan, kehutanan, pengadaan lahan, pembiayaan, dan konstruksi.
”Infrastruktur terus menjadi sebuah fokus dalam pembangunan nasional. Relevansi dan urgensi infrastruktur juga ada dalam RPJMN,” jelas Airlangga.
Dalam kurun waktu 8 tahun terakhir, pemerintah berfokus mengembangkan penyediaan infrastruktur yang merata di berbagai wilayah melalui pembangunan PSN dalam berbagai sektor, seperti penunjang konektivitas, ketahanan energi, kedaulatan pangan, dan hilirisasi industri.
Secara kumulatif sejak 2016, sebanyak 198 proyek telah selesai, 32 proyek dan 10 program telah beroperasi sebagian, serta 44 proyek dan 3 program dalam tahap konstruksi, dengan estimasi memberikan dampak output perekonomian mencapai Rp3.344 triliun secara nasional.
Selain sejumlah sektor tersebut, pemerintah juga memahami peran vital komoditas
critical minerals dalam mendukung transisi dan ketahanan energi, antara lain sebagai bahan baku industri pembuatan panel surya, turbin angin, hingga industri baterai.
Untuk itu, pemerintah telah melakukan Program Pengembangan Smelter PSN yang di antaranya 9 smelter fasilitas pengolahan nikel dengan estimasi
output mencapai 2,5 juta ton per tahun, dan 4 smelter fasilitas pengolahan bauksit dengan estimasi
output 3 juta ton per tahun.