Berita

Hakim Konstitusi, Arief Hidayat, dalam sidang lanjutan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Legislatif 2024 dalam Sidang Panel 3, di Ruang Sidang Pleno Lantai 4 Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (13/5)/Repro

Politik

Satire "Bantal Tidur" Hakim MK ke Kuasa Hukum Golkar

SENIN, 13 MEI 2024 | 12:24 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sebuah satire disampaikan salah seorang hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dalam sidang lanjutan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Legislatif 2024.

Adalah Hakim Konstitusi Arief Hidayat yang menyampaikan sindiran kepada kuasa hukum Partai Golkar sebagai Pihak Terkait dalam Perkara Nomor 277 dalam Sidang Panel 3, di Ruang Sidang Pleno Lantai 4 Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (13/5).

Mulanya, Arief Hidayat mempersilakan Pihak Terkait yang dalam hal ini adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyampaikan nota jawabannya atas gugatan yang dilayangkan ke MK.

Setelah mendengar penjelasan KPU, lantas Arief Hidayat meminta penjelasan kepada Partai Golkar selaku Pihak Terkait untuk menyampaikan pernyataan juga mengungkap barang bukti yang dibawanya.

Namun sebelum kuasa hukum Partai Golkar menyampaikan pernyataan, Arief Hidayat menyinggung berkas yang dibawa dan telah diserahkan Partai Golkar kepada MK, yang begitu tebal.

"Ini keterangan pihak Terkait dan (dengan) bukti semuanya dijadikan satu ya? Tebal sekali, jadinya bisa untuk bantal tidur ini," sindir Arief Hidayat seraya tersenyum.

Lebih lanjut, Arief Hidayat menyarankan kepada Golkar agar menyusun berkas-berkas dengan baik, sehingga tidak terlampau tebal seperti yang dia dapatkan dalam persidangan hari ini.

"Sebetulnya dipisah antara keterangannya dan daftar bukti, (tapi) ini tidak dipisah, jadi satu," saran Arief Hidayat.

Meski begitu, Arief Hidayat memaklumi penyusunan dokumen keterangan dan bukti dari Partai Golkar, dan terus melanjutkan persidangan.

"Tapi enggak apa-apa, dibacakan yang penting-penting saja. Semua merujuk pada buktinya ya," ucap Arief Hidayat. 

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

Pimpinan DPRD hingga Ketua Gerindra Sampang Masuk Daftar 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim

Selasa, 16 Juli 2024 | 19:56

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

UPDATE

LKPP Dorong UMKK di NTT Masuki Pasar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Jumat, 26 Juli 2024 | 22:07

Dubes Terpilih AS Kamala Lakhdhir Ngaku Senang Ditugaskan di Indonesia

Jumat, 26 Juli 2024 | 22:06

Sofyan Tan: Hindari Pinjol dan Judi Online dengan 4 Pilar Kebangsaan

Jumat, 26 Juli 2024 | 22:00

Iklan Judi Online Racuni Masyarakat, Ini Langkah Konkret Kominfo

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:53

Ikut Sekolah Pemimpin Perubahan, Gus Nung Makin Pede Tarung di Jepara

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:52

Nasfryzal Carlo Ingin Fokus Perkuat Kearifan Lokal

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:35

Bawaslu Berhasil Raih WTP Kesembilan Kali dari BPK

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:27

PAN Tak Ambil Pusing Soal Tarik-Menarik RK di Jakarta atau Jabar

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:08

PPATK: 1.160 Anak di Bawah 11 Tahun Main Judi Online

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:07

Jajaki Dukungan PKB di Pilkada Medan, Prof Ridha Temani Cak Imin Jalan Sore di Berastagi

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:01

Selengkapnya