Di tengah konflik global dan tekanan rupiah, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tetap kuat. Bahkan, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.
"Kami cukup optimistis target pertumbuhan ekonomi 5 persen dapat tercapai," ujar Ketua Umum APINDO Shinta W Kamdani dalam pernyataannya ang dikutip Senin (13/5).
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024 sebesar 5,11 persen sudah baik.
"Kalau kita melihat dari kuartal I sebesar 5,11 persen dan itu sudah baik, tapi kemudian ada Lebaran sehingga ada konsumsi yang masuk," katanya.
APINDO mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk tetap memperkuat makro fundamental dengan tetap menjaga inflasi serta bagaimana pun juga berupaya menjaga nilai tukar Rupiah.
"Ini semua pemerintah mencoba untuk menjaga di tengah suku bunga yang naik dan sebagainya. Namun kita harus bersiap karena kita jelas melihat dari kondisi mendatang, kami cukup optimis bahwa pertumbuhan ekonomi 5 persen akan bisa diraih," kata Shinta.
Ia kemudian menyoroti bahwa industri manufaktur sebagai penyumbang terbesar dalam produk domestik bruto (PDB) Indonesia, kini tengah membutuhkan perhatian imbas penurunan investasi juga penurunan kinerja pada April tahun ini, merujuk pada penutupan PT Sepatu Bata Tbk (BATA).
Hal ini juga bersamaan dengan meroketnya ongkos produksi yang diperparah dengan penurunan ekspor produk manufaktur Indonesia, imbas kondisi geopolitik.
Sementara, jika mengandalkan pasar domestik, industri harus benar-benar memperhatikan daya beli masyarakat.
“Hal semacam ini bagi industri padat karya kita harus menjadi perhatian,” kata Shinta.