PT Solder Tin Anadalan Indonesia (STANIA) saat melakukan groundbreaking pabrik Timah solder di Batam, Kepulauan Riau/Net
PT Solder Tin Andalan Indonesia (STANIA) yang merupakan perusahaan milik adik presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, membangun pabrik pembuatan timah solder di Kota Batam, Kepulauan Seribu.
Tidak tanggung-tanggung, nilai investasi pabrik tersebut ditaksir mencapai Rp400 miliar.
Dalam acara groundbreaking, Hashim sendiri menjelaskan bahwa pabrik itu ditargetkan menjadi pemain utama dalam industri solder di dalam negeri.
"PT Solder Tin Andalan Indonesia akan menjadi pemain utama dalam industri solder, menyediakan produk dengan kualitas terbaik dan mendukung industrialisasi di Indonesia," kata Hashim di Batam, Jumat (10/5).
Menurut keterangannya, pada fase pertama pabrik tersebut berencana memproduksi 2 ribu ton solder per tahun dan akan menyerap 320 tenaga kerja dengan 80 karyawan tetap dan 240 karyawan kontrak. Total produksi tersebut juga ditaksir akan memiliki omzet Rp1,2 triliun.
"Kami berharap nanti sesuai dengan perkembangan pasar, karena ini tujuannya ekspor, ya. Ini menyerap karyawan tetap 80 orang, karyawan kontrak ada kurang lebih 240," sambungnya.
Nantinya hasil timah solder yang dikembangkan perusahaan Hashim itu bisa digunakan untuk produksi barang elektronik hingga mobil listrik.
"Ini gunanya adalah untuk alat-alat elektronik misalnya untuk mobill listrik, handphone telepon genggam apakah itu Apple, Samsung…, juga alat alat televisi. Maka lebih baik bisa juga untuk radio. Segala hal elektronik itu perlu solder timah," ujarnya
Jika produksi yang dilakukan maksimal maka akan ditargetkan per tahun dapat memproduksi timah solder sebanyak 16 ribu ton.
Adapun alasan pembangunan pabrik solder di Batam, kata adik Prabowo, itu dilakukan karena melihat perkembangan ekonomi dunia, di mana pabrik manufaktur yang semulanya di China kini sudah banyak bergeser ke Asia Tenggara.
Selain itu, pembangunan pabrik itu juga disebut sebagai bentuk dukungannya pada hilirisasi tambang yang kini sedang digencarkan Presiden Joko Widodo dan akan dilanjutkan oleh kakaknya, Prabowo.
"Program hilirisasi dimulai sebetulnya cukup lama dan memang betul betul adalah suatu program inti daripada pemerintahan Pak Jokowi dan Maruf Amin. Pak Prabowo Subianto waktu jadi calon presiden, dan sekarang presiden terpilih, sudah menegaskan sudah bertekad, sudah bersumpah, bahwa program hilirisasi akan dilanjutkan, ya dilanjutkan dengan beberapa program ini sebetulnya yang sudah dimulai oleh Pak Jokowi," pungkasnya.