Menteri Keuangan Sri Mulyani/Net

Bisnis

Stafsus Bocorkan Aktivitas Sri Mulyani Jika Lengser

KAMIS, 09 MEI 2024 | 15:08 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

rmol.idMenjelang berakhirnya masa jabatan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Oktober mendatang, Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo membocorkan bahwa bendahara negara itu akan melakukan banyak aktivitas meski tidak lagi menjabat sebagai menteri.

"Secara aktivitas, Bu Sri Mulyani saya rasa orang yang tidak akan kekurangan aktivitas. Bisa mengajar, menulis, menjadi pembicara, dan banyak hal," kata Prastowo pada Rabu (8/5), saat ditanya tentang masa depan menkeu setelah lengser.

"Kalau beliau (Sri Mulyani) sendiri bilang akan fokus momong cucu. Itu salah satu hal mulia, mengisi waktu," tambahnya, dikutip Kamis (9/5).

Saat ini, Sri Mulyani sendiri kata Prastowo tengah fokus menjaga transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi kepada presiden terpilih Prabowo Subianto agar tetap berjalan mulus.

"Bu Sri Mulyani fokus menyelesaikan transisi. Pembicaraan lain kami rasa belum ada dan memang tidak usah diada-adakan. Saya rasa hanya mengalir saja," tegasnya.

Sementara itu, ketika ditanya tentang potensi Sri Mulyani untuk tetap menjadi menkeu, Prastowo menekankan bahwa hal tersebut merupakan hak prerogratif Prabowo Subianto. Ia menyebut bahwa fokus Sri Mulyani saat ini masih mempersiapkan masa transisi.

Selain itu dalam kesempatan tersebut, Prastowo juga menepis isu yang beredar bahwa Sri Mulyani akan maju menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia menegaskan belum ada obrolan pencalonan tersebut.

Seperti diketahui, nama Menkeu Sri Mulyani sendiri dicatut oleh Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak, untuk menjadi calon DKI 1, dan akan dibahas di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DPP PDIP pada akhir Mei 2024.

"Kami dapat sampaikan sejauh ini sama sekali tidak ada komunikasi antara Bu Sri Mulyani dengan partai politik manapun dan memang ibu tidak dalam kapasitas untuk mengomentari, membahas, atau terlibat dalam diskusi-diskusi itu," jelasnya.

"Jadi, sama sekali belum ada pembicaraan langsung dan tidak langsung. Tapi kita menghormati apapun aspirasi dan diskusi yang berkembang di masyarakat. Itu biar jadi bumbu-bumbu demokrasi saja, menjadi bagian dari diskusi publik," pungkasnya. rmol.id

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Minta Maaf, Dirut Pertamina: Ini Tanggung Jawab Saya

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:37

Perempuan Bangsa PKB Bantu Korban Banjir di Bekasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:33

Perang Tarif Kian Panas, Volkswagen PHK Ribuan Karyawan

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:25

Kabar Baik, Paus Fransiskus Tidak Lagi Terkena Serangan Pneumonia Ganda

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Pertamina: Harga Avtur Turun, Diskon Pelita Air, Promo Hotel

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Rumah Diobok-obok KPK: Apakah Ini Ujung Karier Ridwan Kamil?

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:12

Tenaga Ahli Heri Gunawan Hingga Pegawai Bank BJB Dipanggil KPK

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:06

KPK: Ridwan Kamil Masih Berstatus Saksi

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:47

Raja Adil: Disembah atau Disanggah?

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:45

Buntut Efisiensi Trump, Departemen Pendidikan PHK 1.300 Staf

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:41

Selengkapnya