Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Izin Ekspor Chip ke China Dicabut, Saham Intel Langsung Terpukul

KAMIS, 09 MEI 2024 | 15:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pencabutan izin ekspor chip ke China membuat perusahaan teknologi AS seperti Intel terkena dampaknya.

Intel mengatakan pada Rabu (8/5), bahwa penjualannya terpukul dengan tindakan pemerintah AS yang oleh Beijing disebut berlebihan.

Dalam pernyataannya, perusahaan memperkirakan pendapatan untuk kuartal kedua mereka akan tetap berada di kisaran 12,5 miliar dolar AS hingga 13,5 miliar dolar AS.

Pada Rabu (8/5), saham Intel langsung turun 2,9 persen menjadi 29,80 dolar AS tak lama setelah pernyataan pencabutan izin ekspor.

Hal yang sama juga terjadi pada Qualcomm. Perusahaan teknologi AS ini mengatakan salah satu izin ekspornya untuk Huawei telah dicabut yang menyebabkan sahamnya datar.

Baru-baru ini AS mencabut izin ekspor Chip untuk Huawei Technologies, perusahaan teknologi multinasional milik Pemerintah China. Pemblokiran ekspor chip ke Huawei terjadi hanya beberapa minggu setelah anggota parlemen Partai Republik di Kongres mengkritik kehadiran prosesor Intel pada laptop baru raksasa teknologi Tiongkok tersebut.

Pengumuman pencabutan izin ekspor disampaikan langsung oleh Departemen Perdagangan dalam sebuah pernyataan.

“Kami telah mencabut izin tertentu untuk ekspor ke Huawei,” kata departemen tersebut, tanpa menyebutkan secara spesifik izin mana yang telah dicabut, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/5).

Peluncuran laptop berkemampuan AI pertama Huawei pada bulan April, MateBook X Pro yang ditenagai oleh prosesor Intel Core Ultra 9 baru, mendapat kecaman dari anggota parlemen Partai Republik, yang mengatakan hal ini menunjukkan bahwa Departemen Perdagangan telah memberikan lampu hijau kepada Intel untuk menjual chip tersebut kepada Huawei.

“Huawei adalah sebuah ancaman,” kata Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo setelah sidang kongres pada hari Rabu, dan menambahkan bahwa langkah tersebut bukanlah perubahan kebijakan.

“Mungkin kita semakin fokus pada AI. Jadi ketika kita belajar lebih banyak tentang kemampuan AI, saat itulah kita harus mengambil tindakan,” katanya.

"Jadi jika sebuah chip yang sebelumnya kami lisensikan misalnya, kini kami temukan memiliki kemampuan AI, kami akan mencabut lisensinya," lanjut Raimondo.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya