Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dan Menlu PNG, Justin Tkatchenko di Jayapura pada Rabu, 8 Mei 2024/Ist
Untuk mendukung keberhasilan proyek-proyek kerjasama di masa depan, Indonesia dan Papua Nugini menyepakati perjanjian kolaborasi pembangunan dan pelatihan diplomat.
Hal itu diungkap oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi pada rapat keempat Komisi Kementerian Bersama (JMC) Indonesia-Papua Nugini (PNG) dengan Menlu PNG, Justin Tkatchenko, di Jayapura pada Rabu (8/5).
Menlu Retno menyampaikan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerjasama pembangunan dengan negara-negara Pasifik, termasuk PNG.
"Oleh karena itu, kami membahas cara-cara untuk memastikan bahwa kerja sama pembangunan dengan PNG akan lebih disesuaikan dengan kebutuhan PNG," tegasnya.
Lebih lanjut, Retno menjelaskan bahwa tahun ini Indonesia telah menyiapkan empat proyek kerjasama penting dengan PNG.
Pertama, bantuan untuk memodernisasi Rumah Sakit Port Moresby yang akan segera dimulai. Kedua revitalisasi beberapa infrastruktur umum di Vanimo termasuk SD Wutung yang terletak di dekat perbatasan Skouw-Wutung.
Kemudian Ketiga, program beasiswa untuk pelajar dan PNS PNG. Terakhir pelatihan diplomat PNG dan negara-negara Pasifik lainnya di Indonesia Juni mendatang.
Untuk mendukung keempat proyek tersebut, kata Menlu, dua perjanjian telah ditandatangani selama pertemuan.
"Saya sampaikan bahwa kita juga telah menandatangani dua perjanjian hari ini: yang pertama adalah Perjanjian Kerangka Kerja mengenai Pembangunan dan Kerjasama Teknis dan Perjanjian untuk pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi diplomat menengah karir dari negara-negara MSG (
Melanesian Spearhead Group)," paparnya.
Menlu Retno mengungkap pertemuan dengan Menlu Tkatchenko merupakan peristiwa bersejarah karena pertama kali dilakukan di Jayapura.
"Menteri Tkatchenko, kami menulis sejarah hari ini. Ini adalah pertama kalinya pertemuan bilateral antara Menlu RI dan PNG berlangsung di Jayapura," pungkasnya.