Berita

Kendaraan sport listrik andalan BYD, Atto 3/Net

Otomotif

Thailand Jadi Medan Perang Harga Kendaraan Listrik China

RABU, 08 MEI 2024 | 11:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Di tengah menurunnya angka penjualan, Thailand telah menjadi salah satu medan 'perang harga' sejumlah produsen kendaraan listrik asal Tiongkok.

Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya produsen EV yang berlomba memberikan harga murah hingga diskon besar-besaran.

Pada Bangkok International Motor Show yang digelar baru-baru ini, stan raksasa EV asal Tiongkok, BYD, yang berada di tengah venue menarik perhatian pengunjung dengan kendaraan sport andalannya, Atto 3 yang dibanderol 899.900 baht (Rp393 juta) setelah penerapan subsidi.

Selain itu, mereka juga menawarkan diskon untuk sedan listrik dan hatchback yang dipesan pada acara tersebut, sehingga membuat stan tetap ramai.

Produsen China lainnya, Changan Automobile, yang berekspansi ke Thailand tahun lalu, telah meluncurkan Lumin, sebuah micro-EV dengan jangkauan sekitar 300 km dan dibanderol dengan harga 480.000 baht (Rp209,4 juta), menjadikannya salah satu EV paling murah di negara tersebut.  

Lalu merek EV Hozon New Energy Automobile telah mengumumkan mobil compact dengan kisaran harga 550.000 baht (Rp240 juta), hampir 30 persen lebih murah daripada merek Dolphin dari BYD.

Pemotongan ini terjadi di tengah meningkatnya persaingan di antara produsen mobil Tiongkok, dengan lebih dari 10 produsen yang memasuki pasar Thailand dalam beberapa tahun terakhir.  

Sebanyak 3.635 kendaraan listrik terjual di Thailand pada bulan Februari, menurut Autolife Thailand, turun 34 persen pada tahun ini dan turun 73 persen dari bulan Januari. Penurunan ini sebagian disebabkan oleh pemerintah yang mengurangi subsidi pembelian, menurunkan batas maksimum sebesar sepertiga menjadi 100.000 baht.  

Meskipun penghitungan bulanan pulih menjadi 5.001 pada bulan Maret, seberapa besar kemungkinan pertumbuhan pasar masih belum jelas.

Hal yang membatasi pertumbuhan lebih lanjut adalah kenyataan bahwa adopsi kendaraan listrik terkonsentrasi pada kelompok kecil hingga menengah.  Segmen-segmen ini secara keseluruhan mencakup sekitar 20 persen dari keseluruhan pasar otomotif Thailand, setara dengan sekitar 150.000 penjualan berdasarkan data pasar tahun lalu.

Produsen mobil Tiongkok bersaing memperebutkan pangsa pasar yang terbatas ini dan juga bersaing dengan model hybrid, dimana produsen asal Jepang seperti Toyota Motor memiliki keunggulan.

“Mobil listrik Tiongkok sudah mulai mengalami guncangan di pasar dalam negeri mereka karena kelebihan pasokan dan persaingan harga,” kata Hirotaka Uchida, partner di Arthur D. Little, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Selasa (6/5).

“Hal serupa mungkin juga terjadi di Thailand," ujarnya.

Komentar dari beberapa perusahaan Tiongkok menunjukkan bahwa mereka mempertimbangkan kembali untuk ikut 'perang diskon'.

Narong Sritalayon, direktur pelaksana cabang Great Wall Motor di Thailand, baru-baru ini mengatakan bahwa perusahaannya tidak bermaksud memangkas harga untuk bersaing, dan mengatakan bahwa perang harga tidak baik bagi produsen mobil Tiongkok.

Sebaliknya, Great Wall malah terjun ke kendaraan hybrid, yang secara tradisional merupakan wilayah kekuasaan pemain Jepang.  Perusahaan ini akan meluncurkan truk pikap hybrid pertama di Thailand pada awal bulan Mei, menargetkan segmen kendaraan yang menguasai sekitar 40 persen pasar Thailand.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya