Ketua DPR RI Puan Maharani/Net
Peluang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menduduki kursi Ketua DPR RI, diprediksi akan tergantung pada posisinya, apakah menjadi koalisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka atau justru oposisi.
Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos menilai, peluang PDIP sangat kecil untuk tetap memegang kendali DPR RI apabila memilih menjadi oposisi pemerintahan hasil Pilpres 2024.
"Problemnya ke depan adalah jika PDIP hanya sendiri beroposisi dengan pemerintah, sementara 7 partai lain yang masuk parlemen berkoalisi dengan pemerintahan, mungkinkah PDIP masih punya kekuatan politik untuk mengamankan kursi ketua DPR?" ujar Subiran kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (30/4).
Dia menjelaskan, relasi antar aktor politik masih mungkin dinamis atau berubah, khususnya pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap sengketa hasil Pilpres 2024 dan penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 oleh KPU RI.
Sementara, pengamat politik lulusan S2 Ilmu Komunikasi Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu meyakini, Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang diisi oleh PKB, Nasdem, dan PKS membuka ruang komunikasi politik untuk berkoalisi dengan pemenang Pilpres 2024 Prabowo-Gibran.
"Prabowo sudah menyambangi kantor DPP Nasdem, dan juga kantor DPP PKB. Pun begitu, Ketum Nasdem sudah menyambangi Kertanegara, kediaman Prabowo dengan dengan tegas dalam keterangan persnya menyampaikan bergabung di Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan," urainya.
"Oleh karena itu, mungkinkah PDIP masih punya kekuatan untuk mengamankan kursi Ketua DPR RI dan ketua-ketua di alat kelengkapan dewan misalnya ketua komisi, ketua badan, dan lain-lain? Menurut saya sangat kecil jika beroposisi," sambung sosok yang kerap disapa Biran itu.