Bima Arya bersama para pelari dari berbagai daerah di Jawa Barat/RMOLJabar
Puluhan pelari dari berbagai wilayah di Jawa Barat berlari menempuh ratusan kilometer dari Gedung Sate Bandung untuk bertemu dengan mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya, di kediamannya di Pendopo Enam, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Minggu (28/4).
Para pelari yang berasal dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Pelabuhan Ratu, Kota Depok, Cianjur, Kabupaten Bogor dan Kota Bogor itu rela berlari hingga menempuh jarak 120 kilometer untuk bertemu Bima di rumahnya.
Setelah itu, mereka menyampaikan berbagai harapannya hingga menyatakan dukungannya kepada Bima Arya untuk maju sebagai Calon Gubernur Jawa Barat 2024.
Pelari asal Kota Bandung, Denny Satria (23), mengaku telah menempuh jarak lebih dari 120 kilometer yang dimulai dari titik awal Gedung Sate, Bandung, menuju Kota Bogor.
"Dari Bandung itu sebanyak lima pelari, kami disambut pelari dari Pelabuhanratu, dan dari Bogor," kata Denny Satria, diwartakan
Kantor Berita RMOLJabar, Senin (29/4).
Dia mengaku mulai melakukan perjalanan lari dari Gedung Sate Bandung itu pada Sabtu pagi (27/4) sekitar pukul 08.30 WIB, dan tiba di Kota Bogor pada Minggu (28/4) pukul 08.30 WIB. Atau menempuh waktu selama 24 jam.
Menurut Denny, dukungan itu diberikan kepada Bima Arya untuk maju di Pilgub Jabar lantaran merasa satu frekuensi yakni sama-sama hobi lari.
"Sering curhat, banyak yang kasih saran (untuk maju di Pilgub Jabar), sebelumnya memang sudah ada komunikasi, rata-rata pelari dukung Kang Bima," kata Denny Satria yang tergabung dalam Komunitas Well Runners ini.
Ia berharap, di tangan Bima Arya memimpin Jawa Barat dapat semakin mengubah wajah Kota Bandung untuk membangun fasilitas untuk para pelari.
"Walaupun di Bandung sudah banyak, tapi fasilitas seperti di luar negeri belum ada," imbuh dia.
Bima Arya pun menyambut baik dukungan dari para pelari untuk maju di Pilgub Jabar.
"Karena alasannya mereka mendengar kabar tentang saya akan maju sebagai Bakal Calon Gubernur Jawa Barat di media massa, maupun media sosial," ucap Bima Arya.
Awalnya, Bima Arya sempat tidak percaya, karena teman-teman komunitas lari ini akan menempuh perjalanan dari Bandung menuju Bogor, hanya untuk memberikan dukungan.
"Saya tidak begitu percaya kalau teman-teman runners ini akan berlari dari Bandung ke Bogor. Terus terang kaget juga ketika itu terjadi karena tidak mudah juga lari di atas 100 kilometer," ucapnya.
"Dan ternyata mereka lari jarak yang ditempuh 126 km, jadi bukan hal yang biasa, bukan hal yang wajar dan normal. Ketika mereka bela-belain, berarti saya harus serius menerima dan mendengarnya," tambahnya.
Selain itu, lanjut Bima, pihaknya juga akan melihat dulu perkembangannya seperti apa. Kemudian juga ia ingin menguji apakah ada dukungan selain dari komunitas runners.
"Tetapi bagi saya ini (dukungan) sebuah kehormatan yang luar biasa, tidak mudah apa yang dilakukan teman-teman runners sebab butuh persiapan yang matang dan keberanian. Bagi saya sekarang ini fase belanja masalah dan menyerap harapan. Sejauh mana kita bisa mengukur dan memperjuangkan kepentingan mereka dan apa saja yang akan kita perjuangkan," jelasnya.
Bima melihat di Jawa Barat ini konektivitas dan infrastrukturnya masih banyak yang perlu dibenahi, bahkan ada mahasiswa yang mengeluhkan pungli yang terjadi dimana-mana seperti di tempat wisata hingga sekolah.
"Artinya ada sesuatu yang tidak diperhatikan sampai ke bawah atau lapangan. Saya ingin lebih banyak mendengar aspirasi dan harapan dari masyarakat. Nanti akan kita ukur, yang pasti hal ini membuat saya semangat," pungkasnya.