Berita

Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda DKI Jakarta, Widyastuti/Ist

Nusantara

Sekolah Gratis di Jakarta Potensi Picu Urbanisasi Melonjak

MINGGU, 28 APRIL 2024 | 13:17 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah membuat kajian dan simulasi tentang pelaksanaan kebijakan sekolah gratis negeri dan swasta.

Namun hal tersebut masih butuh pendalaman yang lebih mendetail, seperti beberapa persyaratan dan data pendukung untuk menentukan tindaklanjutnya.

Demikian dikatakan Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda DKI Jakarta, Widyastuti dikutip Minggu (28/4).

“Saya berharap ketika dibahas khusus tentang sekolah gratis, perlu dipertajam dan jangan sampai niat baik kita untuk memberikan sekolah gratis nanti menjadi bumerang bagi Pemprov,” kata Widyastuti.

Menurutnya, penerapan kebijakan tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan penduduk dari luar Jakarta berbondong-bondong pindah domisili. Sehingga berpotensi menimbulkan masalah baru, seperti permukiman kumuh dan kemacetan lalu lintas jalan.

“Jadi kita berkaca dari pengalaman KJP dan Bansos, yang artinya kita tidak pernah menutup atau kita tidak bisa menghentikan migrasi penduduk," kata Widyastuti.

"Artinya begitu tahu Jakarta sekolah gratis, tidak menutup kemungkinan migrasi penduduk bisa bertambah. Ini salah satu faktornya sehingga tentu harus ada data-data pendukung atau persyaratan yang menguatkan,” sambungnya.

Diketahui, Komisi E DPRD DKI Jakarta mencetuskan untuk menggratiskan seluruh sekolah di Jakarta. Selain untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sekolah gratis itu diharapkan tidak menimbulkan masalah rutin sekolah setiap tahun.

Seperti pendaftaran peserta didik baru hingga tertahannya ijazah siswa di sekolah swasta akibat menunggak biaya bulanan.

Ketua Komisi E DPRD DKI, Iman Satria mengatakan, jika seluruh sekolah gratis, maka bisa memutus ketimpangan sosial dan tak perlu lagi ada program Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang saat ini penerima manfaatnya belum merata.

“Iya semua sekolah gratis. Jadi nanti udah enggak ada KJP lagi,” kata Iman.



Populer

Bey Machmudin akan Serius Tangani Judi Online di Jabar yang Tembus Rp3,8 T

Rabu, 26 Juni 2024 | 18:20

Bey Machmudin Ingatkan Warga Jangan Coba-coba Mengakali PPDB

Selasa, 25 Juni 2024 | 03:45

Wacana Bey Machmudin Rombak Komisaris BUMD Didukung Dewan

Minggu, 30 Juni 2024 | 13:24

Menwa Siap Kerahkan 5 Ribu Personel ke Gaza Bersama TNI

Rabu, 26 Juni 2024 | 01:19

DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Kamis, 27 Juni 2024 | 00:03

Pemilu Iran di Jakarta

Jumat, 28 Juni 2024 | 14:24

Rapat Pimpinan MPR RI dengan Presiden Jokowi

Jumat, 28 Juni 2024 | 16:37

UPDATE

Tolak Pangkalan Militer AS

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:57

KPK Buka Penyelidikan Dugaan Korupsi yang Libatkan Anggota BPK dan DPR

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:54

Imbas Kasus Ini, Kantor Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Digeledah Bareskrim

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:48

Usai Pangkas Subsidi BBM, Malaysia dan Thailand Hadapi Ancaman Inflasi

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:48

Kejagung Ingatkan SE Pedoman Penanganan Perkara Pertanahan Masih Berlaku

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:41

Sehari Jabat Dirnarkoba, Kombes Donald Ringkus Pengedar 45 Kilo Sabu

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:27

AHY Keluarkan Rekomendasi Pilgub ke 3 Petahana

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:09

Sri Mulyani: Penerima LPDP di Era Jokowi Capai 45 Ribu Orang

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:03

Korban Asusila Hasyim Asy'ari KPU Bukan Pegawai Kemlu

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:01

Kepala Bappenas Sebut Molornya Pembangunan IKN Masih Bisa Ditolerir

Kamis, 04 Juli 2024 | 18:57

Selengkapnya