Berita

Salah satu aktivis 98, Mustar Bonaventura/RMOL

Politik

Jokowi Dinilai Khianati Cita-cita Reformasi

JUMAT, 26 APRIL 2024 | 22:07 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai telah mengkhianati cita-cita reformasi 1998 yang telah diperjuangkan dengan jerih payah, darah dan air mata.

Situasi demokrasi belakangan juga dinilai mengarah pada kegelapan. Praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), bahkan dipertontonkan dengan vulgar di era Jokowi.   

Demikian penegasan aktivis 98, Mustar Bonaventura, kepada wartawan, usai membacakan naskah Maklumat Bersama Aktivis 98, bersama mahasiswa dan aktivis pejuang pro demokrasi, di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (26/4).

“Hari ini, pemerintah jelas-jelas mengabaikan itu. Presiden Jokowi malah melanggengkannya, dan menurut kami itu mengkhianati cita-cita yang diperjuangkan gerakan reformasi 98,” tegas Mustar.

Sebab itu dia menegaskan, para aktivis 98 akan menggelar konsolidasi jelang peringatan 26 tahun reformasi, 20 Mei mendatang.

“Kami akan kembali berkumpul, merencanakan sesuatu, konsolidasi menuju Mei, kita akan persiapkan. Puncak peringatan 26 tahun reformasi pada 20 Mei,” katanya.

Sebelumnya, Mustar yang juga aktivis Forum Kota (Forkot) dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) itu memimpin pembacaan Maklumat Bersama Aktivis ‘98.

Dia didampingi aktivis 98 yang juga Dosen UNJ, Ubedillah Badrun, serta sejumlah perwakilan aktivis dari berbagai daerah.

Berikut isi Maklumat Bersama Aktivis ‘98:
1.Menolak kembalinya Orde Baru
2.Menolak politik dinasti
3.Menolak pelanggar HAM
4.Menolak korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)
5.Menolak dwifungsi TNI-Polri.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya