Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Pemerintah RI Contek Dua Negara Ini dalam Rencana Iuran Dana Pariwisata

SELASA, 23 APRIL 2024 | 18:45 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Iuran dana abadi pariwisata yang aturannya saat ini masih digodok pemerintah telah menuai perdebatan.

Pasalnya, aturan itu nantinya akan membuat harga tiket pesawat semakin mahal, karena salah satu sumber dana pariwisata itu akan berasal dari pengenaan biaya tambahan kepada tiket pesawat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menegaskan bahwa pihaknya sedang memikirkan opsi lain untuk aturan tersebut.


"Ini (pungutan di tiket pesawat) masih dalam kajian. Tentunya kita menyadari masukan dari masyarakat bahwa harga tiket masih mahal," kata Sandi dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Senin (22/4).

"Oleh karena itu, kita tidak akan menambah beban, tapi kita lagi mengkaji beberapa opsi untuk pengumpulan atau koleksi dana kepariwisataan dan belum ada keputusan. Jadi, harap bersabar. Tentu belum ada besaran, pertimbangan, ini masih dalam tahap pembahasan," sambungnya.

Sandi sendiri mengatakan bahwa wacana mengenai iuran dana pariwisata itu mencontoh negara lain seperti Singapura dan Arab Saudi.

Mengutip Channel News Asia (CNA), Singapura sendiri diketahui punya Tourism Development Fund yang eksis sejak 2005 lalu. Dana abadi ini dibentuk untuk meningkatkan penerimaan pariwisata Singapura hingga mengerek lapangan pekerjaan.

Pada Maret 2024 kemarin, Singapura telah menjadi sorotan dunia karena negara tetangga RI itu berhasil mendatangkan penyanyi internasional, Taylor Swift dalam world tournya, yang membuat perekonomian negara itu meningkat miliaran dolar.

Selain itu, Arab Saudi juga menjadi salah satu contoh yang ditiru oleh pemerintah RI, karena memiliki dana abadi pariwisata sejak 2020 lalu, dengan nama Tourism Development Fund.

Pemerintah Arab disebut telah menggelontorkan dana sekitar 4 miliar dolar AS atau setara dengan Rp64,96 triliun sebagai dana awal mereka.

"Peluncuran dana ini dilakukan ketika sektor pariwisata menghadapi tantangan global yang belum pernah terjadi sebelumnya (pandemi covid-19), merupakan bukti kepercayaan investor dan sektor swasta terhadap prospek jangka panjang pariwisata di Arab Saudi," kata Menteri Pariwisata Arab Ahmed Al-Khateeb, dikutip dari Reuters.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya