Berita

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera/Istimewa

Politik

PKS Dorong Sistem Pemilu Proporsional Tertutup Kembali Diberlakukan

MINGGU, 21 APRIL 2024 | 00:28 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Dugaan kecurangan Pemilu 2024 yang cukup kuat membuat DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mempertimbangkan untuk mengembalikan sistem pemilu proporsional tertutup.

Pasalnya, sistem pemilu proporsional terbuka dinilai banyak melunturkan ideologi, nilai, hingga etika politik di Tanah Air.

Hal itu ditegaskan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, dalam Diskusi Publik bertajuk “Tragedi Kelam Demokrasi Indonesia” di Markas Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (F-PDR), Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4).


“Sistem pemilu kita harus sudah mulai dipikirkan proporsional tertutup, biar betul-betul penguatan ideologi, nilai, penguatan ikatan itu,” ujar Mardani.

Menurut Anggota Komisi II DPR RI ini, jika pemilu dikembalikan kepada sistem proporsional tertutup maka ideologi parpol dan politik nilai bisa akan kembali dirasakan.

“Tidak bersifat pragmatis, tapi bersifat ideologis dan teknokratis,” jelas Mardani.

Lebih jauh, Mardani menegaskan, PKS sejak awal menghendaki sistem pemilu proporsional tertutup, namun pada Pemilu 2024 menyetujui sistem pemilu proporsional terbuka karena berbagai pertimbangan.

“Dari awal PKS  proporsional tertutup, tapi tahun ini terbuka karena beberapa pertimbangan. Tetapi dengan segala kondisi sekarang, (sistem proporsional) tertutup jauh lebih sehat dan jauh lebih mengokohnya partai di masyarakat dengan partai tidak lagi money politic dan pragmatis,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya